jpnn.com, JAKARTA - Aktivis perempuan dan politik Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid menilai gerakan #2019GantiPresiden tak perlu dipersoalkan. Putri KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu menegaskan, semua pihak berhak menyuarakan aspirasi dan pendapatnya sepanjang tak menyalahi aturan.
“Asal tidak masuk dalam ujaran kebencian. Apalagi menggunakan kekerasan, itu tidak boleh," kata Yenny di Ciganjur, Jakarta Selatan, Senin (10/9).
BACA JUGA: Prabowo: Ini Luar Biasa Kiai, Saya Tidak Menyangka
Menurutnya, aspirasi apa pun bisa disampaikan di ruang publik. Namun, dia juga mengingatkan para politikus yang menyampaikan pendapatnya di ruang publik untuk bisa mengedukasi masyarakat.
"Nanti publik yang menilai. Kita punya kewajiban untuk mengedukasi publik agar bersikap kritis dan berpikir kritis, kalau pakai tagar ini ya itu namanya pertarungan tagar," tuturnya.
BACA JUGA: Akan Ada Politikus Top di Kubu Jokowi Membelot ke Prabowo
Selain itu Yenny juga menilai gerakan #2019GantiPresiden bukan upaya makar. Sebab, tujuannya bukan menurunkan presiden dalam periode jabatannya.
"Ketika ajakannya tidak mengganti presiden di tengah jalan itu tidak masalah. Kalau ingin mengganti presiden saat ini itu namanya makar," pungkasnya.(aim/JPC)
BACA JUGA: Arah Dukungan PBB dan Yusril Kian Condong ke Jokowi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Antek ISIS Susupi #2019GantiPresiden untuk Bikin Chaos
Redaktur : Tim Redaksi