Seiring dengan meningkatnya kasus corona di negara bagian Victoria dalam sepekan terakhir, beberapa negara bagian lain di Australia mulai menyerukan agar warga Victoria tidak berkunjung ke negara bagian mereka. Rute Sydney-Melbourne adalah salah satu paling sibuk di dunia sebelum pandemi corona Beberapa warga Victoria masih bepergian walau ada peningkatan kasus dalam beberapa hari terakhir Jumlah penerbangan tahun ini di bulan Mei turun 97,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya

 

BACA JUGA: Konon Ada Intel Datangi Bar Milik Jerinx, Langsung Diajak Minum Tuak

Namun tetap saja beberapa warga Melbourne berangkat ke Sydney, seperti yang ditemui oleh ABC.

Mereka mengaku merasa aman untuk bepergian dan tidak akan mengubah jadwal perjalanan mereka.

BACA JUGA: Apa Keunggulan Aplikasi Covid-19 yang Diungkap Jokowi

Kepala Negara Bagian New South Wales (NSW), Premier Gladys Berejiklian mengatakan warga Victoria yang tinggal di wilayah 'hotspots' virus corona di pinggiran Melbourne sebaiknya tidak berkunjung ke Sydney.

Ia bahkan telah mendesak agar pemilik akomodasi di NSW untuk tidak menerima tamu dari Victoria yang mau menginap.

BACA JUGA: Mengapa Angka Kematian Tenaga Kesehatan di Indonesia Tinggi?

Premier Berejeklian juga menyarankan kepada warga Sydney untuk berpikir kembali bila ingin bepergian ke Melbourne saat ini.

"Kami merekomendasikan agar warga Sydney untuk tidak mengunjungi Melbourne saat ini," kata Premier Berejiklian kepada ABC, Rabu pagi (24/06).

"Ini seperti pengingat yang penting bahwa betapa bahayanya penyakit ini, dan betapa cepatnya menyebar." Kabar warga Indonesia di Victoria
Ada banyak warga Indonesia yang tinggal di kawasan 'hostpot' penularan virus corona di Australia.

 

Meski ada seruan tersebut, Premier Berejiklian mengatakan ia tidak berniat untuk menutup perbatasan antara NSW dan Victoria.

Warga asal Melbourne Yu Zhao Zhang tiba di Sydney, Selasa kemarin, lengkap menggunakan pakaian perlindungan diri dari kepala sampai kaki.

Dia mengatakan resiko penularan COVID-19 di Victoria meningkat, namun dia tidak mau membatalkan rencana perjalanannya ke Sydney.

"Saya melihat adanya peringatan untuk mempertimbangkan kembali perjalanan, namun saya sudah membeli tiket saya," katanya.

Dia mengatakan bila ada hotel yang menolak menerimanya karena dia berasal dari Melbourne, ia akan tinggal di rumah temannya. Photo: Yu Zhao Zhang tiba di Sydney dari Melboourne dengan pakaian perlindungan diri lengkap. (ABC News: Alison Xiao)

 

Sementara Rob Langton akan mengunjungi Sydney sehari saja, karena pekerjaannya di industri perumahan.

Sebelum pandemi, dia bepergian dari Melbourne ke Sydney, atau Brisbane, paling tidak sekali dalam seminggu.

Setelah tiga bulan tidak bepergian, perjalanan bisnisnya ke Sydney dimulai lagi pekan lalu.

"Kami harus ke sini sebelum ada perubahan berkenaan perbatasan Victoria dan New South Wales," katanya. Photo: Rob Langton bepergian dari Melbourne ke Sydney untuk urusan bisnis. (ABC News: Alison Xiao)

 

Mahasiswa asal Melburne yang juga ke Sydney, Taiping Ning, mengatakan di kursi pesawat pada penerbangan hari Selasa kemarin kosong.

Ning memutuskan tetap melakukan perjalanan ke Sydney karena mengunjungi ibu dan saudara laki-lakinya.

"Saya harus mengunjungi ibu saya karena saya sedang liburan, dan sebulan lagi, saya harus kembali kuliah dan tidak akan punya waktu." Photo: Taiping Ning tidak ingin membatalkan niatnya mengunjungi ibunya di Sydney. (ABC News: Alison Xiao)

  Warga juga sudah melakukan tindak berjaga-jaga

Warga Victoria yang belum bepergian pun mengatakan tetap akan pergi ke New South Wales, tapi sudah berjaga-jaga.

Hayley Thrupp aslinya berasal dari Sydney namun sekarang tinggal di pusat kota Melbourne dan bekerja di sektor hukum.

Ia belum bertemu dengan orang tuanya yang tinggal di Penrith, Sydney Barat sejak Natal lalu.

Pekan lalu ia memesan tiket ke Sydney untuk penerbangan tanggal 6 Juli dengan menggunakan maskapai Jetstar. Photo: Hayley Thrupp akan terbang dari Melbourne ke Sydney untuk mengunjungi orang tuanya. (Supplied)

 

Hayley mengatakan ia tidak tinggal di kawasan yang saat ini masuk dalam kategori 'hotspot' dan sudah melakukan karantina sendiri di rumah selama 2 minggu, sebelum bepergian dan berjaga-jaga.

Ketika tiba di Sydney, ia hanya akan tinggal di rumah orang tuanya saja.

"Saya sudah memantau berita dalam beberapa hari terakhir untuk melihat apakah ada penutupan perbatasan." Tiga tahapan pelonggaran di Australia
Pelonggaran aturan pembatasan pergerakan aktivitas di Australia akan dilakukan secara bertahap.

  Rute Melbourne-Sydney paling padat di Australia

Rute penerbangan Melbourne-Sydney adalah salah satu penerbangan paling padat di dunia.

Itu adalah rute kedua terpopuler di dunia dengan 54.102 penerbangan setiap tahunnya.

Lebih dari 9 juta orang melakukan perjalanan melewati rute ini.

Angka terbaru di bulan Mei di Bandara Sydney menunjukkan angka penerbangan domestik turun 97,2 persen dibandingkan bulan Mei 2019.

Tahun lalu ada lebih dari dua juta orang yang terbang di bulan Mei, namun di tahun 2020 hanya 62 ribu orang.

Secara keseluruhan, penerbangan domestik di Australia turun 49,2 persen.

Ikuti perkembangan terkini soal pandemi virus corona di Australia hanya di ABC Indonesia

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gugus Tugas Ungkap Data Terbaru Penyebaran dan Kematian Akibat Covid-19

Berita Terkait