JAKARTA - Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada Juni lalu belum mempengaruhi kinerja emiten yang bergerak di bidang distribusi sepeda motor. Misalnya PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk yang tetap membukukan kenaikan penjualan sebesar 26 persen pada semester pertama tahun ini.
Direktur Utama MPM Tossin Himawan mengatakan, penjualan sepeda motor dengan merek Honda tersebut masih dikontribusikan oleh pasar Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur. "Sales sepeda motor Honda tumbuh positif di angka 447.578 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ungkapnya kemarin (22/).
Tossin memaparkan, kinerja penjualan sepeda motor di Jatim dan Nusa Tenggara pada tahun ini sangat signifikan, mengingat pertumbuhan yang melebihi pasar nasional. "Penjualan motor nasional hanya tumbuh 6 persen sepanjang semester pertama tahun ini. Sementara penjualan Honda secara nasional naik 12 persen," jelasnya.
Emiten dengan kode perdagangan MPMX tersebut juga mencatatkan kinerja yang progresif sepanjang paro pertama tahun ini. Laba bersih perusahaan otomotif konsumer tersebut mencapai Rp 248,33 miliar, atau tumbuh 36,2 persen dibandingkan semester pertama 2012 sebesar Rp 182,31 miiliar. Selain itu, perseroan juga mencatatkan pendapatan bersih senilai Rp 6,78 triliun, atau meningkat 31 persen daripada periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp 5,18 triliun.
Tercatat, bisnis distribusi dan penjualan motor Honda masih menjadi kontributor utama pendapatan perseroan pada semester pertama senilai Rp 5,1 triliun atau 75 persen dari total pendapatan. Sementara bisnis pelumas sepeda motor menyumbang pendapatan sebesar Rp 745 miliar atau berkontribusi 11 persen.
Sedangkan bisnis sewa kendaraan menyumbangkan sebesar Rp 467 miliar atau dengan porsi 7 peprsen. Di sisi lain, perseroan juga mendapatkan topangan dari kinerja bisnis jasa keuangan, yang berkontribusi sebesar Rp 470 miliar atau 7 persen.
Direktur Keuangan MPM Troy Parwata mengatakan, pasca melantai di bursa, fundamental perseroan semakin solid dibandingkan tahun lalu.
"Ini karena perseroan terus mengembangkan strategi pertumbuhan organik dan anorganik. Salah satunya melalui sejumlah perusahaan rental mobil," jelasnya.
"Terbukti, dari sisi laba perseroan, kontribusi segmen sewa kendaraan terhadap total laba MPM meningkat dari 8,2 persen pada 2012 menjadi 10,7 persen pada 2013. Sedangkan kontribusi bisnis jasa keuangan meningkat dari 14 persen pada 2012 menjadi 17,7 persen pada 2013.
"Kontribusi lini usaha di luar bisnis distribusi motor akan semakin besar ke depannya, seiring dengan pengembangan usaha dan pangsa pasar dari masing-masing sektor," tambah Troy. (gal/sof)
Direktur Utama MPM Tossin Himawan mengatakan, penjualan sepeda motor dengan merek Honda tersebut masih dikontribusikan oleh pasar Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur. "Sales sepeda motor Honda tumbuh positif di angka 447.578 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ungkapnya kemarin (22/).
Tossin memaparkan, kinerja penjualan sepeda motor di Jatim dan Nusa Tenggara pada tahun ini sangat signifikan, mengingat pertumbuhan yang melebihi pasar nasional. "Penjualan motor nasional hanya tumbuh 6 persen sepanjang semester pertama tahun ini. Sementara penjualan Honda secara nasional naik 12 persen," jelasnya.
Emiten dengan kode perdagangan MPMX tersebut juga mencatatkan kinerja yang progresif sepanjang paro pertama tahun ini. Laba bersih perusahaan otomotif konsumer tersebut mencapai Rp 248,33 miliar, atau tumbuh 36,2 persen dibandingkan semester pertama 2012 sebesar Rp 182,31 miiliar. Selain itu, perseroan juga mencatatkan pendapatan bersih senilai Rp 6,78 triliun, atau meningkat 31 persen daripada periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp 5,18 triliun.
Tercatat, bisnis distribusi dan penjualan motor Honda masih menjadi kontributor utama pendapatan perseroan pada semester pertama senilai Rp 5,1 triliun atau 75 persen dari total pendapatan. Sementara bisnis pelumas sepeda motor menyumbang pendapatan sebesar Rp 745 miliar atau berkontribusi 11 persen.
Sedangkan bisnis sewa kendaraan menyumbangkan sebesar Rp 467 miliar atau dengan porsi 7 peprsen. Di sisi lain, perseroan juga mendapatkan topangan dari kinerja bisnis jasa keuangan, yang berkontribusi sebesar Rp 470 miliar atau 7 persen.
Direktur Keuangan MPM Troy Parwata mengatakan, pasca melantai di bursa, fundamental perseroan semakin solid dibandingkan tahun lalu.
"Ini karena perseroan terus mengembangkan strategi pertumbuhan organik dan anorganik. Salah satunya melalui sejumlah perusahaan rental mobil," jelasnya.
"Terbukti, dari sisi laba perseroan, kontribusi segmen sewa kendaraan terhadap total laba MPM meningkat dari 8,2 persen pada 2012 menjadi 10,7 persen pada 2013. Sedangkan kontribusi bisnis jasa keuangan meningkat dari 14 persen pada 2012 menjadi 17,7 persen pada 2013.
"Kontribusi lini usaha di luar bisnis distribusi motor akan semakin besar ke depannya, seiring dengan pengembangan usaha dan pangsa pasar dari masing-masing sektor," tambah Troy. (gal/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yusuf Mansur: Belum Ada Orang Lapor Rugi ke OJK
Redaktur : Tim Redaksi