juta.
Majelis hakim yang diketuai Tarima Saragih, SH menjatuhkan vonis 2 tahun 10 bulan terhadap terdakwa. Putusan tersebut lebih rendah dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) yang dalam persidangan sebelumnya menuntut terdakwa dengan hukuman 3 tahun penjara.
Atas vonis tersebut, terdakwa dihadapan majelis hakim langsung menyatakan menerima hukuman tersebut. Sementara JPU, Lan Woretma, SH masih menyatakan pikir-pikir.
Dalam menjalankan aksinya, terdakwa mengaku sebagai wakil dari penyandang dana untuk pembiayaan proses Pilkada Gubernur-Wakil Gubernur se-Indonesia. Kepada korban, terdakwa berjanji akan membantu mencairkan dana sebesar Rp 150 milyar.
Pertemuan antara terdakwa dengan korban difasilitasi oleh salah seorang saksi dan berlangsung di kediaman korban di Kompleks Kampung Ambon, Manokwari. Untuk meyakinkan korban, terdakwa membuat surat permohonan pencairan dana tersebut dan surat perjanjian.
Namun sebelum mencairkan dana sebesar Rp 150 milyar tersebut, terdakwa meminta sejumlah uang untuk proses pencairan. Berharap dana tersebut cair, korban menyerahkan uang kepada terdakwa dalam empat tahap. Semuanya berjumlah Rp 750 juta. (sr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepasang PNS Mesum, Diarak Warga
Redaktur : Tim Redaksi