Kelima korban tersebut bernama Eva Fatimah (19) warga Perum Tandala Kecamatan Kawalu, Resi Respianti (19) warga Perum Aksajaya Kecamatan Kawalu, Anisa Resmiati (18), Fitri Siti Halimah (19) warga Jalan Siliwangi Kelurahan Cikalang Kecamatan Tawang serta Feni Wulandari warga Cibeureum. Semuanya bertempat tinggal di Kota Tasikmalaya.
Saat ditemui di Mapolsekta Cihideung Kota Tasikmalaya kelima korban menuturkan awal perkenalannya dengan pelaku yang mengaku bernama Ari. Saat itu, korban mendapat brosur berisi lowongan pekerjaan paruh waktu yang diperoleh di kampusnya, Senin (3/12). Tak menunggu lama, salah seorang korban mencoba menghubungi nomor yang tertera pada brosur tersebut.
”Yang pertama menelepon saya. Katanya saya harus bawa teman dan bikin kelompok bersama teman saya. Saya pun akhirnya mengajak teman dan mereka mau,” tutur Eva Fatimah kepada wartawan Selasa (4/12).
Setelah salah seorang korban menelepon, pelaku akhirnya ingin bertemu dengan korban. Saat itu, pelaku menyuruh korbannya bertemu di Kampung Layungsari Kelurahan Tentara Pelajar Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Namun, pelaku mengajukan syarat kepada korban agar membawa laptop seperti yang tertera pada brosur. Akhirnya, korban beserta teman kuliahnya menemui pelaku di tempat tersebut.
Pertemuan antara pelaku dan para korban pun terjadi. Korban diajak bertemu di kontrakan yang ternyata baru satu malam pelaku tempati. Dari pertemuan itu, pelaku menyuruh korbannya belajar mengetik di laptop --yang mereka bawa masing-masing-- tentang laporan pengiriman dan pengeluaran barang.
Tidak hanya mengetik, korban pun mendapat penjelasan tentang perusahaan tempat pelaku bekerja. Melihat penjelasan yang meyakinkan, akhirnya para korban mulai percaya apa yang dikatakan pelaku. ”Mendengar penjelasan tentang perusahaan dan cara kerjanya sangat meyakinkan sekali. Kita pun percaya,” timpal Resi, Anisa dan Fitri.
Setelah mendapat pengarahan dari pelaku, kelima korban akhirnya diajak menyurvei ke salah satu toserba. ”Setelah mengetik, kita diajak dia (pelaku). Katanya mau survei tempat. Saat saya mau bawa laptop, katanya udah tinggalin saja disini. Cepat nanti dimarahi sama bos,” ujar para korban.
Namun, setelah sampai di sana, pelaku tiba-tiba menghilang dengan alasan akan bertemu bosnya terlebih dahulu. Kelima korban pun percaya dan menunggu pelaku. Namun, setelah menunggu lama dan korban mencoba menghubungi pelaku tapi nomor telpon tidak aktif, akhirnya mulai timbul kecurigaan dari korban.
Ternyata, saat kembali ke kontrakan pelaku, laptop yang ditinggal korban sudah raib. Korban pun kaget. Dan segera melaporkan kejadian itu kepada kepolisian.
Pelaku yang mengaku bernama Ari tersebut perempuan tidak terlalu tinggi dan agak gemuk, berkulit hitam, rambut sebahu serta mempunyai luka di lengannya. Terakhir bertemu, pelaku mengenakan celana jeans serta memakai tangtop dengan ditutupi jaket berbahan jeans.
Euis (36) warga yang bertugas sebagai penjaga kebersihan di kontrakan yang disewa Ari mengatakan pelaku baru tinggal di kontrakan tersebut Senin (3/12) malam dan belum sempat membayar uang kontrakan. ”Baru kemarin malam (Senin) ia tempati kontrakan ini. Katanya orang itu (pelaku) akan membayar uang kontrakannya hari ini (Selasa). Tapi ternyata tidak ada,” ujarnya.
Menurutnya, begitu kelima korban tersebut pergi bersama-sama pelaku, tak lama pelaku balik lagi ke kontrakan. ”Iya mereka keluar dari kontrakan bareng,” terangnya.
Saat ini, kasus tersebut ditangani Polsekta Cihideung. Kapolsek Cihideung, AKP Tri Sumarsono mengimbau agar masyarakat terutama penghuni kost untuk tidak meninggalkan barang berharga di tempat kos. ”Jangan mudah percaya sama selebaran-selebaran pekerjaan yang tidak tentu, terutama pada orang baru dikenal,” pungkasnya. (mg7)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Sekawan Rampok Istri Tentara
Redaktur : Tim Redaksi