jpnn.com - Hasil penelitian Adjust mengindikasikan penipuan iklan di hp terus meningkat, termasuk lemah pada hal pencegahannya.
Hal tersebut dapat merusak akurasi data pemasaran yang digunakan untuk membuat keputusan bisnis.
BACA JUGA: Penjambret HP Terkapar Usai Tabrak Mobil Polisi
"Pemasar harus dapat merasa yakin dengan data mereka," ujar Director of Fraud Prevention, Adjust, Andreas Naumann, dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat.
Hasil riset juga menunjukkan para penipu tidak hanya memalsukan instalasi berbayar, tetapi juga organic traffic -- instalasi yang tidak bisa sembarang diatribusikan ke kegiatan pemasaran apa pun -- untuk menyembunyikan instalasi berbayar yang mereka curi.
BACA JUGA: Hp Flagship Terbaru Xiaomi Diyakini Membawa Layar dan Kamera Canggih
Dua per tiga dari 200 juta instalasi yang ditolak merupakan instalasi organik dan hanya sepertiga yang merupakan instalasi berbayar.
Walaupun secara teknis pemasar seluler tidak kehilangan uang, instalasi organik palsu ini dapat merusak integritas data dan informasi yang seharusnya dapat dikumpulkan oleh pemasar dari kegiatan pemasaran.
BACA JUGA: Google Setop Aplikasi Jalan-Jalan Virtual Mulai Juni 2021
Mereka berisiko tinggi untuk tidak memiliki bayangan saat menghadapi situasi di mana kegiatan penipuan banyak terjadi dan data pemasar tidak akurat, termasuk data instalasi organik.
"Keputusan strategis berbasis data sulit diambil tanpa informasi yang jelas. Intinya, penipuan masih dan akan terus menjadi tantangan yang kita hadapi dalam industri," kata Naumann
"Akan tetapi, dengan menggunakan alat yang tepat, kami bisa selangkah lebih maju dari para penipu dan memastikan bahwa kami tetap memprioritaskan transparansi," dia menambahkan.
Secara khusus, data Adjust untuk kategori game menunjukkan bahwa secara global tingkat penipuan meningkat sebesar 172,95 persen antara Agustus 2019-2020.
Kenaikan tingkat penipuan di EMEA bahkan mencapai 181,20 persen, di AS sebesar 310,29 persen, dan APAC sebesar 214,86 persen.
Adjust mengidentifikasi metode penipuan yang paling banyak digunakan dalam ekosistem iklan seluler.
Data Adjust menunjukkan pengguna palsu/bot terus mendominasi sebagai jenis penipuan yang paling sering digunakan.
Penipuan dengan metode ini setara dengan 68,7 persen dari kegiatan penipuan di AS, 65,6 persen di China, 60,7 persen di Jepang dan 47 persen di EMEA. (ant/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha