Penjagaan Diperketat, Pimpinan JIS Pelit Informasi

Jumat, 18 April 2014 – 08:02 WIB
Jakarta International School (JIS). Foto: Indopos/JPNN

jpnn.com - SETELAH kabar kasus sodomi meledak, pihak Jakarta International School (JIS) memperketat keamanan. Akses masuk sekolah internasional itu diperketat. Praktis hanya siswa dan orangtuanya serta para karyawan yang memiliki akses untuk masuk sekolah itu.

Dari pantauan lapangan kemarin, sekitar sepuluh orang petugas keamanan menjaga gerbang utama masuk JIS. Muncul informasi bahwa seluruh petugas keamanan diimbau tidak memberikan keterangan apapun kepada media yang ingin meliput suasana di JIS. Meskipun begitu para petugas keamanan diimbau menghindari gesekan dengan para juru berita.

BACA JUGA: Caleg Kerap Ngutang, Selalu Mencari Barang Termurah

Sekolah JIS ini sendiri berada di tengah komplek perumahan mewah di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Bangunan sekolah ini cukup mencolok, karena satu-satunya komplek yang memiliki gedung bertingkat tinggi.

JIS sendiri berada di balik pagar tembok dan besi yang tinggi. Hampir di setiap sudut pagar dipasangi karema CCTV. Termasuk juga di setiap pojok bangunan yang lokasinya berdekatan dengan pagar.

BACA JUGA: Yunus, Bocah Penyemir Sepatu Yang Menderita TB Kelenjar

Khusus untuk pintu utama, pagarnya terdiri dari beberapa lapis. Pagar paling luar yang dekat dengan jalan raya, dibiarkan buka selama jam operasional JIS. Kemudian dari pagar pertama itu, terdapat pos petugas keamanan, jaraknya sekitar lima meter dari pagar utama.

Di pos petugas ini, terdapat pagar berpenggerak yang terbuka otomatis jika ada tamu yang mendapat izin masuk. Selain kendaraan pribadi, kendaraan umum seperti taksi juga ada yang mendapatkan akses masuk.

BACA JUGA: Malam Tiba, Kaum Perempuan pun Tak Keluar Rumah

Di pos pengamanan itu, pintu masuk JIS terdiri dari dua gerbang. Gerbang pertama menggunakan sistem buka dan tutup setiap ada tamu. Tetapi untuk gerbang kedua, hampir terus tertutup sepanjang waktu. Di pagar gerbang penjagaan kedua itu, dipasangi penghalang kendaraan berat yang mirip terpasang di gerbang Istana Negara.

Hingga saat ini pihak JIS pelit memberikan komentar kepada media. Petugas keamanan meminta setiap media yang ingin mendapatkan komentar dari pimpinan JIS, untuk mengirim email permohonan langsung.

Satu-satunya komentar dari pihak JIS keluar saat mereka melaporkan kejadian sodomi itu ke Kemendikbud Rabu lalu (16/4). Kepala Sekolah JIS Tim Carr. Dia datang bersama wakil kepala sekolah Steve dan bagian Human Resource Division Megumi. Kehadiran mereka bertujuan untuk memberi penjelasan kepada Dirjen PAUDNI Kemendikbud Lydia Freyani Hawadi terkait peristiwa sodomi.

Usai pertemuan, Tim Carr, menggelar jumpa pers singkat tanpa tanya jawab. Dia mengatakan, keprihatinannya atas insiden yang terjadi di sekolah. Mereka berjanji akan bekerjasama dengan pihak terkait untuk menyelesaikan masalah ini.

"Kami akan terus bekerja sama secara erat dengan Kementerian Pendidikan, pihak kepolisian dan institusi pemerintahan lainnya demi tercapainya jalan keluar yang terbaik. Fokus utama kami selama ini dan ke depannya adalah untuk mengedepankan kesejahteraan siswa dan keluarganya, serta keamanan dan keselamatan dari komunitas sekolah kami," paparnya.

Tak ada komentar lanjutan dari Carr soal masalah tersebut. Mereka juga tak berkenan menjawab pertanyaan yang diajukan para wartawan. (wan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Si Pembuat Bom Banting Setir Jadi Penyiar Radio


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler