Kasus penjambretan ini berawal ketika Jamillah yang dibonceng putranya, Hedi, 21 tahun, melintas di jalur Lingkar Utara, Sayang-Sayang hendak menuju Bertais. Setelah melewati SPBU Sayang-Sayang, keduanya dipepet pelaku. “Kejadiannya sekitar pukul 13.30. Dia (pelaku, Red) langsung merampas tas yang digenggam ibu saya,” tutur Hedi di Mapolsek Mataram, kemarin.
Tas berisi uang Rp 1,5 juta dan perhiasan emas seberat 3,5 gram itu pun dibawa kabur pelaku. Mengetahui tas ibunya dijambret, Hedi langsung tancap gas mengejar pelaku.
Dengan motor Suzuki Satria-nya Hedi berhasil menyusul pelaku dan langsung menabrak motor pelaku di wilayah Monjok Culik. Korban maupun pelaku terjatuh. Saat itulah Jamillah segera merebut kembali tas miliknya dari tangan pelaku. “Begitu jatuh, saya langsung berteriak maling dan meminta bantuan warga sekitar,” tutur Hedi.
Mendengar teriakan meminta pertolongan tersebut, warga sekitar segera mengerumuni dan langsung menghajar pelaku hingga babak belur. Untungnya, pelaku yang sempat berusaha kabur segera diamankan aparat kepolisian yang kebetulan melintas di sekitar lokasi. Pelaku dan korban kemudian dibawa ke Mapolsek Mataram untuk dimintai keterangan.
Ketika ditemui di Mapolsek Mataram, Hedi dan ibunya mengalami luka lecet di bagian kaki dan tangan. Luka tersebut akibat terjatuh dari motor.
Sementara, pelaku dengan wajah memar-memar langsung diinterogasi pihak kepolisian. Dari pengakuannya kepada petugas, ia baru keluar dari tahanan akibat kasus perjudian. Namun pengakuannya masih diselidiki polisi.
Sementara itu, sekitar satu jam sebelum kejadian yang menimpa Hedi dan ibunya, kasus penjambretan juga terjadi di wilayah Gunungsari. Korbannya adalah Elmiyati. Kalung emasnya dibawa kabur pelaku. Padahal, sebelumnya korban sempat melakukan upaya pengejaran dan menabrak jatuh motor pelaku. Sayangnya pelaku berhasil kabur.
Dari koordinasi Polsek Mataram dan Polsek Gunungsari, ditemukan kesamaan ciri fisik antara kendaraan yang digunakan pelaku di Gunungsari dan pelaku yang diamankan di Polsek Mataram. Diduga, dua kasus penjambretan pelakunya sama.
Elmiyati yang mendengar informasi itu pun segera datang ke Polsek Mataram bersama keluarganya untuk mengindentifikasi pelaku. Sayangnya, Elmiyati kesusahan dalam proses identifikasi karena saat itu pelaku menggunakan helm. “Yang jelas pelakunya menggunakan celana panjang dan badannya lebih besar. Dia juga menggunakan helm,” kata Emilyati di Mapolsek Mataram, kemarin.
Ciri fisik pelaku yang diutarakan Emilyati itu memang berbeda dengan ciri fisik Husni. Namun, kendaraan yang diguanakan sangat mirip. Pihak kepolisian pun masih mengidentifikasi dan meminta keterangan Husni untuk mengetahui jika terdapat jaringan dalam aksi penjambretan itu. (cr-uki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perampok Nasabah Bank Dibekuk
Redaktur : Tim Redaksi