Penjelasan Burhanuddin Terkait Elektabilitas Prabowo - Sandi Naik, Jokowi - Ma’ruf Turun

Rabu, 03 April 2019 – 18:54 WIB
Jokowi dan Prabowo Subianto saat Debat Capres Minggu (17/2) malam. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai wajar tren elektabilitas pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno alias Prabowo - Sandi lebih kuat dibandingkan Joko Widodo - Ma'ruf Amin dari waktu ke waktu.

Menurut dia, Prabowo tidak banyak tampil ke publik sebelum survei dilakukan. Setelah resmi menjadi capres, nama Prabowo terus mendapat sorotan masyarakat sehingga tren elektabilitas menguat.

BACA JUGA: Survei Indikator Politik: Prabowo – Sandi Berpeluang Menang, Syaratnya…

"Jadi, sebelum pemilu, waktu itu kan penetapan sekitar September, taruh 30 persen itu, karena selama 4 tahun kan Pak Prabowo enggak kampanye," kata Burhanuddin ditemui di Jakarta, Rabu (3/4).

BACA JUGA: Prabowo Unggul di Banten, Jabar & DKI, tetapi Jokowi Belum Tertandingi

BACA JUGA: Survei Indikator Politik: 65% Responden Anggap Jokowi Layak Pimpin RI

Selain itu, kata dia, sosok Sandiaga Uno sebagai cawapres pendamping Prabowo, memberi efek penguatan elektabilitas. Terlebih, Sandiaga rutin kampanye sejak resmi mendampingi Prabowo.

"Mungkin karena efek mobilisasi, efek Sandiaga, itu kan harus dimasukkan variabel," ucap dia.

BACA JUGA: Keluarga Prabowo di Sulut Lebih Sreg Dukung Jokowi-Maruf

Burhanuddin menyadari, elektabilitas Jokowi - Ma'ruf juga menguat meskipun tidak besar. Menurut dia, kecilnya penguatan elektabilitas capres-cawapres nomor urut 01 karena kurang maksimal menarik hari pemilih asal Sumatra.

"Khusus buat Pak Jokowi, kenapa naiknya landai, ini ada penjelasannya. Paling penting itu di Sumatra, Pak Jokowi itu trennya turun dibanding pemilu 2014," pungkas dia.

Sebagai informasi, Indikator Politik Indonesia melakukan beberapa kali survei terkait elektabilitas pasangan capres-cawapres pada Oktober 2018.

Survei pada Oktober 2018, elektabilitas pasangan Prabowo - Sandiaga hanya menyentuh angka 30,0 persen. Di sisi lain, Jokowi - Ma'ruf mengantungi elektabilitas sebesar 53,0 persen.

Setelah itu, Indikator Politik Indonesia melakukan survei kembali terkait elektabilitas pasangan capres-cawapres pada Desember 2018.

Hasilnya, pasangan Prabowo - Sandiaga mengantungi elektabilitas sebesar 34,8 persen. Sementara itu, elektabilitas Jokowi - Ma'ruf sebesar 54,9 persen.

Indikator Politik Indonesia melanjutkan survei pada Maret 2019. Dari situ, elektabilitas capres-cawapres nomor urut 02 mencapai 37,4 persen, sedangkan pesaingnya 55,4 persen.

Dari temuan survei itu, Indikator Politik Indonesia menyimpulkan elektabilitas Prabowo - Sandiaga menguat sebesar 7,4 persen. Sementara itu, elektabilitas pasangan Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin hanya menguat sebesar 2,4 persen.(mg10/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Data Indikator Politik: Elektabilitas Prabowo – Sandi Naik Tajam, Mampukah Mengejar?


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler