jpnn.com, TERNATE - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Ternate langsung bergerak cepat pascaadanya informasi kematian ratusan ikan dan perubahan air laut menjadi kecokelatan di perairan Maluku Utara. Tim BKIPM Ternate pun sudah melakukan pengujian sampel ikan dan air laut.
Kepala BKIPM Ternate Abdul Kadir mengungkapkan, sampel yang diteliti meliputi delapan ekor jenis ikan dasar (ikan yang hidup di dasar laut) dan satu gurita yang diserahkan oleh petugas PSDKP-KKP dan Dinas Kealutan Perikanan Kota Ternate. Hasil pembedahan, ditemukan pendarahan di sepanjang tulang ikan, sedangkan tentakel gurita dalam kondisi tidak utuh.
BACA JUGA: Laut Tercemar Limbah Misterius, Ribuan Ikan Mati Terapung
Dalam pengujian selanjutnya menggunakan rapid testkit plumbum dan rapit testkit merkuri, menunjukkan hasil negatif. Namun pengujian untuk mendeteksi adanya hama, parasit, maupun bakteri tidak bisa dilakukan karena ikan sudah membusuk saat diantar ke BKIPM Ternate.
"Ikan dalam kondisi membusuk, parasit juga sudah mati, hanya bakteri pembusukan yang lebih dominan," ungkap Abdul Kadir di Ternate, dalam siaran tertulis, Jumat (28/2).
BACA JUGA: Ratusan Ikan Mati, Diduga Karena Limbah B3
Mengenai kondisi air laut yang berubah kecokelatan, BKIPM Ternate sedang melakukan identifikasi plankton/algae. Ini untuk mengetahui benar tidaknya terjadi blooming algae yang diduga menyebabkan kematian ikan. Namun dia memastikan, sampel air laut yang diperoleh BKIPM dalam kondisi jernih tidak berwarna kecokelatan.
Abdul menambahkan bahwa pihaknya belum mendapat informasi berapa jumlah pasti ikan yang mati secara keseluruhan. Untuk mengetahui kondisi terkini di perairan Kota Ternate, pihaknya kembali mengirim tim ke sekitar lokasi penemuan ikan mati.
BACA JUGA: KKP Ringkus Kapal Berbendera Filipina
"Kondisi lapangan terbaru, tidak ditemukan adanya kematian ikan baru dan kondisi perairan normal" pungkas Abdul.
Sebelumnya, penemuan ikan mati massal itu pertama kali dikabarkan oleh sekelompok penyelam di sekitar perairan Kota Ternate, tepatnya di pantai Falajawa.(mg7/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh