Penjelasan Mbah Mijan Soal Ritual Kendi Nusantara di IKN

Minggu, 13 Maret 2022 – 20:38 WIB
Mbah Mijan beri penjelasan soal ritual kendi nusantara. Ilustrasi Foto: Andika Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Paranormal Mbah Mijan menjelaskan ritual yang direncanakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bukanlah hal baru.

Dia menyebut ritual tersebut merupakan budaya kejawen dan bisa dilakukan oleh masyarakat Jawa.

BACA JUGA: Hormati Undangan Jokowi, Ridwan Kamil Bawa Tanah dan Air dari 27 Wilayah Jabar ke IKN

"Pengambilan tanah dan air itu salah satu (budaya) kejawen," kata Mbah Mijan, saat dihubungi, Minggu (13/3).

Adapun membawa tanah dan air dari tempat sakral dipercaya dapat membersihkan satu tempat dari hal-hal yang negatif atau ghaib.

BACA JUGA: Ke IKN Nusantara, Anies Bawa Ini dari Kampung Akuarium, Ditampung di Besek Bambu

"Tujuannya agar ketika tanah itu dibangun nanti, itu aman, tentram damai, nyaman, menyehatkan, memperlancar rejeki dan sebagainya," jelasnya.

Mbah Mijan mengatakan ritual tersebut biasa dilakukan masyarakat kejawen sebelum pembangunan.

BACA JUGA: Mengapa Jokowi Berkemah di IKN padahal Kondisi Sepaku Sangat Menantang? Ternyata

Dalam budaya kejawen, masyarakat biasanya langsung mendatangi area pembangunan untuk mendoakan daerah yang akan dibangun.

Namun, jika area pembangunan jauh dari tempat tinggal, maka cukup membawa contoh tanah dan air agar dapat didoakan di manapun.

"Mengambil sample (contoh) air dan tanah untuk didoakan setiap malam, ada yang 40 hari, ada yang tujuh hari. Masing-masing punya peraturan," terang Mbah Mijan.

Presiden Jokowi meminta gubernur yang hadir dalam kunjungan ke IKN Nusantara untuk membawa tanah dan air dari daerah masing-masing.

Rencananya, tanah dan air dari penjuru negeri tersebut akan digunakan dalam ritual adat di titik nol IKN Nusantara, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3). (mcr31/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubenur NTT Bawa Tanah & Air ke IKN Nusantara pakai Jet Pribadi


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Romaida

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler