MEDAN--Tudingan padamnya listrik menjadi pemicu kerusuhan langsung dibantah Deputi Manager (DM) Humas dan Hukum Raidir Sigalingging. Menurut Raidir, keributan terjadi justru setelah setengah jam listrik menyala meski sempat padam beberapa jam lamanya. “Jam 10.00 WIB terjadi padam listrik di Lapas Tanjunggusta, tapi bukan pemadaman bergilir. Pemadaman terjadi akibat kabel terbakar,” ungkap Riadir, tadi malam.
Kemudian, lanjutnya, petugas PLN Medan datang ke lapas setelah mendapat kabar dari pihak petugas lapas. “Saya tidak tahu persis jam berapa petugas PLN datang untuk memperbaiki jaringan listrik. Yang pasti, begitu kita diberitahu, petugas kita langsung datang ke LP untuk memperbaiki listrik di sana,” kata Raidir lagi.
Petugas PLN akhirnya berhasil menyalakan listrik sekitar pukul 17.00 WIB. Setelah setengah jam listrik menyala, tiba-tiba travo listrik di luar Lapas Tanjunggusta terbakar. “Kita tak tahu apa penyebab terbakarnya trafo listrik itu kembali. Tapi tak berselang lama barulah terjadi keributan,” ujar Raidir.
Pihak PDAM Tirtanadi malah menyalahkan PLN. Humas PDAM Zaman Karya Mendrofa menyebutkan air yang dipasok ke lapas terbatas hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti untuk mandi dan minum.
Dirinya juga mengakui beberapa hari ini pasokan air ke tempat tahanan itu mengalami kendala, hal itu disebabkan oleh pemadaman listrik di PDAM Sunggal dan Delitua. " Memang harus diakui, kurangnya pasokan air ke sana disebabkan pemadaman listrik yang dilakukan oleh PLN," katanya, kemarin.
Dengan pemadaman listrik, kata dia, PDAM Sunggal dan Delitua menggunakan genset sebagai alternative. Tetapi, daya yang dihasilkan genset tidaklah sekuat listrik yang dihasilkan oleh PLN.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pendistribusian air ke lapas sudah mulai terganggu sejak Senin kemarin (8/7). " Saya bukan mengkambing hitamkan PLN, tapi memang itulah kenyataannya," pungkasnya. (far/mag-10/ban/ila/dik)
Kemudian, lanjutnya, petugas PLN Medan datang ke lapas setelah mendapat kabar dari pihak petugas lapas. “Saya tidak tahu persis jam berapa petugas PLN datang untuk memperbaiki jaringan listrik. Yang pasti, begitu kita diberitahu, petugas kita langsung datang ke LP untuk memperbaiki listrik di sana,” kata Raidir lagi.
Petugas PLN akhirnya berhasil menyalakan listrik sekitar pukul 17.00 WIB. Setelah setengah jam listrik menyala, tiba-tiba travo listrik di luar Lapas Tanjunggusta terbakar. “Kita tak tahu apa penyebab terbakarnya trafo listrik itu kembali. Tapi tak berselang lama barulah terjadi keributan,” ujar Raidir.
Pihak PDAM Tirtanadi malah menyalahkan PLN. Humas PDAM Zaman Karya Mendrofa menyebutkan air yang dipasok ke lapas terbatas hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti untuk mandi dan minum.
Dirinya juga mengakui beberapa hari ini pasokan air ke tempat tahanan itu mengalami kendala, hal itu disebabkan oleh pemadaman listrik di PDAM Sunggal dan Delitua. " Memang harus diakui, kurangnya pasokan air ke sana disebabkan pemadaman listrik yang dilakukan oleh PLN," katanya, kemarin.
Dengan pemadaman listrik, kata dia, PDAM Sunggal dan Delitua menggunakan genset sebagai alternative. Tetapi, daya yang dihasilkan genset tidaklah sekuat listrik yang dihasilkan oleh PLN.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pendistribusian air ke lapas sudah mulai terganggu sejak Senin kemarin (8/7). " Saya bukan mengkambing hitamkan PLN, tapi memang itulah kenyataannya," pungkasnya. (far/mag-10/ban/ila/dik)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisi II DPR Terima Berkas Calon DOB Sulut
Redaktur : Tim Redaksi