jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sedang melakukan verifikasi temuan empat kasus terbaru pasien probable Hepatitis akut pada anak yang belum diketahui penyebabnya.
Pasien anak tersebut mengalami gejala berat dan sedang dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta.
BACA JUGA: Hepatitis Akut Mulai Muncul, Dinkes DKI Lakukan Ini
"Ada beberapa temuan kasus sekitar tiga hingga empat kasus, tapi masih diverifikasi," kata Juru Bicara Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis sore.
Nadia mengatakan pasien tersebut mengalami gejala seperti warna kuning pada kulit badan dan area mata, sakit perut akut, diare akut, mual atau muntah, penurunan kesadaran atau kejang, lesu.
BACA JUGA: Ini Gejala Hepatitis Akut Misterius yang Perlu Diwaspadai
Menurutnya, spesimen pasien telah dikirim ke Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) untuk keperluan penelitian.
Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI itu mengatakan proses investigasi juga dalam rangka mendalami kemungkinan tiga pasien anak di Jakarta meninggal akibat hepatitis akut bergejala berat.
BACA JUGA: Awas! Ada Hepatitis Akut Misterius, Simak Imbauan Kemenkes
"Berdasarkan hasil investigasi kontak terhadap kasus yang meninggal dunia, ketiganya datang ke fasilitas kesehatan pada kondisi stadium lanjut, sehingga hanya memberikan sedikit waktu bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan pertolongan," katanya.
Nadia menjelaskan pada ketiga kasus itu, anak berusia dua tahun belum memperoleh vaksinasi Covid-19, usia delapan tahun mendapatkan vaksinasi Covid-19 satu kali dan vaksin hepatitis lengkap, dan usia 11 tahun sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dan hepatitis lengkap.
"Ketiganya negatif Covid-19," ujarnya.
Namun, berdasarkan hasil investigasi juga didapati bahwa satu kasus memiliki penyakit penyerta.
Nadia menegaskan ketiga kasus itu belum bisa digolongkan sebagai penyakit hepatitis akut dengan gejala berat.
"Tetapi masuk pada kriteria pending klasifikasi, karena masih ada pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan terutama pemeriksaan adenovirus dan pemeriksaan Hepatitis E yang membutuhkan waktu antara 10-14 hari ke depan," tegas Nadia. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul