Penjualan Hewan Kurban IdulAdha 2021 Anjlok, Pedagang: Bisa Sampai 60 Persen

Senin, 12 Juli 2021 – 19:20 WIB
Ada penurunan penjualan hewan kurban tahun ini. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nuryani Zainuddin memperkirakan terjadi penurunan penjualan hewan kurban pada Iduladha tahun ini.

"Pada 2020 total pemotongan hewan kurban 1.683.354 ekor, karena melihat kondisi pandemi Covid-19 sehingga ada kemungkinan terjadi penurunan pemotongan hewan kurban 10 persen," kata dalam diskusi daring Forum Merdeka Barat 9 yang dipantau di Jakarta, Senin.

BACA JUGA: Kementan Ajak Petani Tanam Bawang Merah Biji TSS, Menguntungkan dan Berprospek Ekspor

Namun, di sisi lain, berdasarkan pandangan pelaku usaha baik dari sisi peternak maupun pedagang hewan kurban penurunan penjualan lebih dalam.

Ketua Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (?PPSKI) Nanang Purus Subendro mengatakan hingga saat ini penjualan hewan kurban di lapangan belum mencapai 50 persen dari stok yang disiapkan di lapak pedagang.

BACA JUGA: Kementan Perkenalkan Kampung Buah Naga Organik Ramah Lingkungan

"Dari awal para peternak sudah memprediksi akan terjadi penurunan, Bu direktur bilang kemungkinan penurunan 10 persen, tapi kalau kami lihat realisasinya di lapangan sepertinya bisa lebih dari 10 persen," katanya.

Menurut dia, meski para pedagang sudah menurunkan stok yang ada di lapak, tetapi tidak terserap seluruhnya.

BACA JUGA: Harga CPO Jambi Naik Signifikan, Jadi Sebegini...

"Pedagang di lapangan sudah menurunkan jumlah hewan kurban yang disiapkan untuk dijual tidak seperti tahun-tahun sebelumnya lantaran sudah memprediksi menurunnya permintaan," ucap Nanang.

Nanang menjelaskan saat ini masyarakat lebih banyak mencari hewan kurban jenis sapi dengan harga di bawah Rp 23 juta, namun memiliki kriteria untuk disembelih sebagai hewan kurban.

Sapi dengan kriteria harga dan bobot tersebut rata-rata hanya dapat dipenuhi oleh jenis sapi Madura dan sapi Bali. Sementara sapi kriteria dewasa untuk jenis seperti sapi limosin dan sapi brahman rata-rata memiliki bobot besar dengan harga di atas Rp 25 juta per ekor.

Selain itu, pedagang hewan kurban di Depok yang juga pemilik Mall Hewan Qurban H Doni mengaku adanya penerapan PPKM Darurat yang berlaku sejak 3-20 Juli 2021 turut berdampak pada penurunan penjualan hewan ternaknya.

Menurut dia, keterbatasan mobilitas membuat pembeli tidak bisa mengunjungi Mall Hewan Qurban miliknya.

"Saya rasa bukan turun 10 persen lagi, itu akan turun mencapai bisa 60 persen, karena dengan adanya PPKM DKI dan di Depok ini ketat sekali," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler