JAKARTA -Prediksi bahwa industri sepeda motor akan mengalami koreksi pada tahun 2012 ini mulai terbukti. Penjualan kendaraan roda dua domestik pada bulan April turun 12,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jika tren ini berlanjut, maka diramalkan sepanjang tahun 2012 terjadi penurunan penjualan antara 25 persen sampai 30 persen dibandingkan 2011.
Dari data terbaru yang dirilis Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) terlihat pada bulan April 2012 penjualan sepeda motor mencapai 617.508 unit atau berkurang 12,5 persen dibandingkan 705.165 unit pada April 2011. Secara kumulatif, sejak Januari sampai April 2012 penjualan sebanyak 2.549.185 unit atau turun 5.2 persen dibandingkan 2.690.965 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Marketing Director PT Astra Honda Motor (AHM) Margono Tanuwijaya mengatakan, ada dua hal yang membuat penjualan sepeda motor pada empat bulan pertama ini mengalami penurunan. Pertama, penurunan harga beberapa komoditi yang membuat penjualan di luar Jawa kurang bergairah. "Sebenarnya di beberapa daerah terutama di luar Jawa ada kaitannya dengan harga komoditi. Seperti di Sumatera dan Kalimantan dengan komoditas seperti Kelapa Sawit," ujarnya kepada Jawa Pos kemarin.
Penurunan harga komoditas memengaruhi pendapatan dan berdampak terhadap industri sepeda motor. Selain itu, faktor cuaca dengan curah hujan tinggi di awal tahun ini juga membuat kinerja sektor pertanian dan perkebunan kurang maksimal. "Terlihat sekali di daerah luar Jawa memang mengalami penurunan penjualan," ungkapnya.
Faktor kedua adalah banyak perusahaan pembiayaan (leasing company) mulai secara perlahan menaikkan batas Down Payment (DP) sebelum diberlakukan secara resmi oleh pemerintah pada Juni 2012. Hal ini menciptakan spesifikasi konsumen karena DP rendah sudah mulai sulit ditemui lagi.
Margono mengatakan, perusahaan pembiayaan memutuskan untuk memeraktekkan pembatasan minimum DP itu secara bertahap agar tidak mendadak dilakukan pada bulan Juni. "Perusahaan pembiayaan ingin membiasakan dulu. Memang belum penuhi ketentuan regulasi tapi bertahap," paparnya.
Meskipun di semester pertama penurunan penjualan sepeda motor masih di kisaran 10 persen sampai 12 persen namun pada semester kedua dan secara kumulatif sepanjang tahun, kata Margono, bisa mengalami penurunan antara 25 persen sampai 30 persen dibandingkan 2011. Pada 2011 penjualan sepeda motor mencapai 8,01 juta unit.
Presiden Direktur Federal International Finance (FIF), Suhartono, mengatakan bahwa bisnis pembiayaan sepeda motornya akan terimbas cukup signifikan dari pemberlakuan kenaikan DP minimum 25 persen sampai 30 persen.Penyaluran kredit sepeda motor tahun ini diprediksi turun 14 persen atau 200 ribu unit."Saya merevisi 14 persen dari 1,4 juta unit turun jadi 1,2 juta unit," ujarnya di Jakarta, kemarin.
Suhartono juga memerediksi penjualan sepeda motor secara total sepanjang tahun ini akan terkoreksi 30 persen dibandingkan 2011.
Menurutnya, situasi akan berbeda jika pembatasan DP dilakukan bertahap minimal mulai dari 10 persen. Sebab, menurutnya, pembatasan minimum 25 persen itu kurang beralasan jika alasannya hanya karena khawatir terjadi bubble economy.(gen/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jasa Raharja Naikkan Santunan Kecelakaan
Redaktur : Tim Redaksi