Penjualan Naik 115 Persen, Intiland Kantongi Rp 3 Triliun

Sabtu, 21 Oktober 2017 – 09:49 WIB
Ilustrasi perumahan. Foto: Novita/Indopos/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Penjualan PT Intiland Development Tbk hingga September 2017 lalu mencapai Rp 3 triliun.

Angka itu meningkat 115 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,4 triliun.

BACA JUGA: Dorong Konsumsi Gas Bumi, PGN Incar Kawasan Industri

Penjualan ditopang beberapa proyek properti seperti mixed-use, kawasan industri, dan perumahan.

Berdasar target tahunan, capaian marketing sales hingga September melampaui 131 persen. Tahun ini, target penjualan dipatok Rp 2,3 triliun.

BACA JUGA: BPJS Ketenagakerjaan Permudah Masyarakat Miliki Rumah

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengatakan, proyek mixed-use dan high-rise mendominasi dengan nilai Rp 1,85 triliun atau 61 persen.

Setelah itu, diikuti penjualan dari segmen kawasan industri Rp 531 miliar atau 18 persen.

BACA JUGA: Astra Modern Land Bangun Hunian Unik di Tepi Danau

Adapun kawasan perumahan membukukan Rp 343 miliar atau sebelas persen.

”Kenaikan yang signifikan itu terutama dari peluncuran proyek baru Fifty Seven Promenade di Jakarta,” ujarnya, Jumat (20/10).

Pengembangan mixed-use dan high-rise itu menyumbang sebesar 51 persen dari total penjualan perseroan dengan nilai Rp 1,5 triliun.

Selain Fifty Seven Promenade, dua proyek lagi yang juga mendorong pencapaian target sales itu adalah Ngoro Industrial Park di Mojokerto dan kawasan perumahan Serenia Hills di Jakarta.

Bila diakumulasi, porsi tiga proyek itu sebesar 74 persen atau senilai Rp 2,2 triliun.

Berdasar sumbernya, mayoritas pendapatan berasal dari pengembangan atau development income yang mencapai Rp 2,7 triliun atau 90 persen.

Sementara itu, sumber pendapatan berulang atau recurring income sebesar Rp 294 miliar atau sepuluh persen.

Recurring income, antara lain, dari penyewaan ruang kantor, ritel, pengelolaan lapangan golf, klub olahraga, pergudangan, dan fasilitas.

Salah satu proyek yang menopang pendapatan berulang ialah perkantoran South Quarter di Jakarta Selatan.

”Kami melihat kepercayaan konsumen mulai pulih. Terlihat dari respons positif terhadap beberapa proyek,” ujarnya.

Sementara itu, pada triwulan terakhir 2017, fokus perseroan tetap pada proyek existing. Selain itu, memperkuat strategi pemasaran.

”Arah pergerakan properti akan kami pantau. Sementara ini kami fokus pada proyek yang sudah berjalan,” terang dia. (res/c11/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesempatan Emas Pilih Properti dalam Pameran di Sency


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler