jpnn.com, JAKARTA - Perajin aksesoris garmen Vie’s Collection turut hadir di pameran Trade Expo Indonesia yang diadakan di ICE BSD, Tangerang, Rabu (9/10).
Vie’s Collection berbasis di Surabaya sudah memiliki banyak customer B2B di luar negeri dan seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Galeri 24 by Pegadaian, Solusi Investasi Aman dengan Emas Batangan
Edbend, Sales Manager Vie’s Collection mengatakan, banyak produsen pakaian dari luar negeri, seperti Arab, India dan Afrika yang tertarik dengan produk-produk mereka.
Menurutnya, mereka tertarik melihat kualitas produk-produk seperti bros, renda, corsase dan lainnya yang memiliki market besar di luar negeri.
BACA JUGA: Satu Dekade Perjalanan UMKM Indonesia: Pemberdayaan Produk Lokal Menembus Pasar Global
“Ini adalah bukti bahwa memang industri seperti kerajinan tangan untuk aksesoris garmen seperti kami ini memiliki potensi yang besar,” ujarnya.
Edbend juga mengungkapkan ada spesifikasi khusus di market ekspor tersebut yang sanggup mereka penuhi. Apalagi persyaratan administrasi antar negara itu tidak sulit.
BACA JUGA: Wujudkan Transparansi & Akuntabilitas Tata Kelola Perusahaan, Pupuk Kaltim Raih Juara 1 ARA 2023
“Kami mampu memproduksi dengan skala besar, sesuai dengan kebutuhan pasar ekspor,” jelasnya.
Design Manager Vie’s Collection Arcella mengatakan kebutuhan market luar negeri di setiap negara itu berbeda-beda. Sesuai dengan tren pakaian dan budaya yang mereka terapkan.
Seperti di Timur Tengah yang didominasi oleh pakaian muslim, begitu juga di Indonesia dan Malaysia.
“Nah, di sinilah kelebihan kami di mana kami mampu menyesuaikan dengan spesifikasi ataupun permintaan market luar negeri,” sambungnya.
Selain punya nilai dipenjualan dan berpotensi menghasilkan devisa negara yang lebih besar, dari sisi produksi mereka juga memiliki value yang tidak kalah menarik.
Edbend menerangkan kerajinan tangan itu mampu memproduksi 50,000 pcs per hari.
Mereka memberdayakan perempuan di usia non produktif di pinggiran surabaya seperti Lamongan, Malang, Mojokerto dan lainnya.
“Ada sekitar 100 perempuan di usia non produktif yang kami berdayakan untuk produksi,” jelasnya.
Produk-produk di segmen industri ini tidak memiliki limbah yang berbahaya seperti industri lain. Bahkan, Vie’s Collection memberdayakan warga binaan lembaga pemasyarakatan untuk mendaur ulang limbah menjadi produk seperti keset.
“Dengan acara Indonesia Trade Expo ini kami dapat memperkenalkan kembali ke market dalam negeri, juga memperkenalkan kepada market luar negeri tentang value yang kami miliki dan lainnya. Kami berharap ini disambut baik,” seru Edbend.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada