Penjualan Ritel Meningkat Hingga Pertengahan Juli

Minggu, 24 Juni 2018 – 01:39 WIB
Matahari Department Store. FOTO: Jawa Pos.Com/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Libur panjang Lebaran yang disambung dengan liburan sekolah sangat berdampak terhadap jumlah kunjungan di pusat perbelanjaan.

Di Jawa Timur, khususnya Surabaya, peningkatan jumlah pengunjung pada momentum tersebut bisa mencapai 50 persen jika dibandingkan dengan hari biasa.

BACA JUGA: Daya Beli Masyarakat Membaik, Industri Ritel Panen

”Tenant food & beverage (F&B) dan fashion yang mendongkrak peningkatan tersebut. Selain itu, tahun ajaran baru rasanya akan memberikan pengaruh terhadap penjualan ritel,’’ tutur Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Jatim Sutandi Purnomosidi, Kamis (21/6).

Peningkatan jumlah pengunjung juga didukung dengan adanya event-event di mal.

BACA JUGA: Aprindo Jatim Pede Omzet Ritel Tembus Rp 3,1 Miliar

Menurut Sutandi, hingga pertengahan Juli, penjualan ritel, khususnya fashion, diprediksi bakal terus meningkat.

Sebab, saat memasuki tahun ajaran baru, anak-anak mulai membeli barang-barang kebutuhan sekolah.

BACA JUGA: Pengusaha Ritel Optimistis THR Dorong Konsumsi

’’Dua minggu menjelang masuk sekolah banyak anak-anak yang akan membeli peralatan sekolah, seperti tas, sepatu, dan seragam,’’ jelas Sutandi.

Penjualan ritel fashion diperkirakan meningkat hingga 30 persen jika dibandingkan dengan hari-hari biasa.

’’Kami akan genjot penjualan di momen seperti ini. Sebab, kalau Lebaran dan libur sekolah sudah selesai, biasanya bisnis fashion akan menurun 10–15 persen,’’ papar Sutandi.

Karena itu, pihaknya memberikan banyak program diskon hingga 70 persen di setiap tenant. Hal itu diharapkan bisa menggairahkan industri ritel.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jawa Timur Tjahjono Haryono menuturkan, secara rata-rata omzet kafe dan restoran selama Ramadan lalu meningkat 30–40 persen jika dibandingkan dengan hari biasa.

’’Kami menargetkan kenaikannya bisa triple digit untuk momen libur panjang Lebaran dan libur anak sekolah ini,’’ kata Tjahjono.

Secara umum, hingga akhir 2018, omzet kafe dan restoran di Jawa Timur diproyeksikan bisa tumbuh 15–20 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Apkrindo menilai minat masyarakat untuk membelanjakan uang dengan makan dan minum di kafe serta restoran cenderung meningkat. (car/c4/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Industri Ritel Manfaatkan Lebaran untuk Genjot Penjualan


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler