jpnn.com - jpnn.com - Indeks harga properti residential (IHPR) primer di Balikpapan tumbuh melambat.
Sampai kuartal IV/2016, pertumbuhan hanya 0,08 persen dibanding periode yang sama sebelumnya.
BACA JUGA: Realisasi Rumah Subsidi Dipatok Naik 30 Persen
Dari data Bank Indonesia Kantor Wilayah Balikpapan, pada kuartal pertama tahun lalu, pertumbuhan IHPR mencapai tiga persen (yoy).
Setelah itu, pertumbuhan menurun menjadi satu persen pada kuartal IV.
BACA JUGA: Kesempatan Emas, Rumah Hanya Rp 150 Juta
Pertumbuhan turun drastis sejak kuartal II dan III berlanjut sampai akhir tahun.
Berdasarkan survei indeks harga properti residential yang dilakukan pada 30 pengembang perumahan setempat, lambatnya laju pertumbuhan harga diakibatkan oleh menurunnya permintaan.
BACA JUGA: Mau Punya Rumah? Silakan Manfaatkan KPR Mikro BTN
Ketua Real Estate Indonesia Balikpapan Edi Djuwadi membenarkan hasil survei bank sentral tersebut.
Menurut dia, penjualan rumah kelas menengah memang anjlok sepanjang 2016.
"Sangat menurun, akibat dari pemutusan hubungan kerja di Kaltim, konsumen akhirnya pulang ke daerahnya masing-masing. Selain itu, banyak konsumen yang tidak meneruskan angsurannya," ucapnya, Senin (6/3).
Lain halnya dengan penjualan rumah murah alias rumah subsidi pemerintah yang cukup laris lantaran besarnya permintaan.
Karena itu, hingga tahun ini pun banyak pengembang yang melanjutkan pembangunan perumahan bersubsidi.
Kendati demikian, Edi mengaku optimistis penjualan rumah kelas menengah akan membaik sepanjang tahun ini.
Pada awal tahun, beberapa konsumen telah menunjukkan minat untuk membeli. "Terlihat, ada perubahan pembelian properti ke kelas menengah walaupun tidak signifikan. Tahun lalu kan konsumen-konsumen ini masih mikir-mikir, karena kondisi ekonomi juga tak menentu. Sekarang sudah mulai kelihatan minatnya," terangnya. (aji/lhl/k8)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sinar Mas Land Luncurkan Cluster Bergaya Retro Classic
Redaktur & Reporter : Ragil