Penjualan Smartphone Tertinggi di Asia

Jumat, 16 Agustus 2013 – 02:48 WIB

jpnn.com - LONDON - Penjualan telepon genggam pintar melewati penjualan ponsel biasa untuk kali pertama dalam periode April-Juni. Pertumbuhan tertinggi berada di Asia.

Seperti dilansir gsmarena (14/8), perusahaan riset Gartner mengungkapkan total penjualan global telepon genggam di dunia mencapai 435 juta unit dan sebanyak 225 juta adalah telepon pintar, meningkat pesat 46,5 persen dibanding tahun sebelumnya.

BACA JUGA: Belum Dirilis, Foto Smartphone Samsung Sudah Beredar

Sementara penjualan telepon biasa menncapai 210 juta unit atau turun 21 persen. Pertumbuhan penjualan telepon pintar tertinggi ditemukan di Asia, Amerika Latin, dan Eropa Timur.

Definisi dari telepon pintar adalah peralatan telepon genggam yang dilengkapi aplikasi dan bisa terhubung dengan internet. Sedangkan telepon genggam biasa memiliki fungsi lebih sedikit dengan harga lebih murah.

BACA JUGA: Ajarkan Gamers Berbagi Lewat Program Bundle

"Penjualan telepon pintar diperkirakan 51,8 persen dari penjualan telepon genggam pada kuartal 2013 sehingga melewati telepon biasa untuk pertama kali," jelas Anshul Gupta dari Gartner.

Bagaimanapun perusahaan riset saingan, IDC, mengatakan hal tersebut sebenarnya sudah terjadi pada tiga bulan pertama 2013.

BACA JUGA: Ciptakan Aplikasi Pengingat Waktu Salat di iPhone

"Ada pabrik Asia seperti Samsung, Huawei, ZTE, dan LG yang muncul dengan model telepon cerdas yang lebih terjangkau," lanjutnya.

Para pengamat mengatakan harga dari telepon pintar yang turun drastis dalam beberapa bulan belakangan mendongkrat peningkatan penjualan.

Dalam waktu lima hingga sepuluh tahun ke depan, diperkirakan telepon biasa akan semakin sulit dijual. "Kita memiliki pabrik Asia seperti Samsung, Huawei, ZTE, dan LG yang muncul dengan model telepon cerdas yang lebih terjangkau," kata Andrew Milroy dari Perusahaan Konsultan Frost & Sullivan.

Selain itu sejumlah operator juga menawarkan prabayar untuk penggunaan data internet sehingga pelanggan bisa membatasi tagihan saat menggunakan email, internet, maupun aplikasi lain sehingga menarik pelanggan baru. "Hal itu membantu masuknya ke basis konsumen yang amat besar, khususnya di pasar-pasar yang baru tumbuh," pungkasnya. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengusaha AS Usulkan Transportasi Kecepatan Suara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler