jpnn.com - Pennywise Si Badut Menari muncul lagi setelah 27 tahun. Kali ini si badut setan tidak hanya menciptakan teror terhadap generasi moviegoers baru, tetapi juga mencetak duit dalam jumlah superbesar.
Pada weekend perdana pemutarannya di Amerika Utara, It yang pernah diangkat menjadi miniseri pada 1990 mengumpulkan USD 117,2 juta atau Rp 1,543 triliun!
BACA JUGA: Teror It di Mana-Mana, Australia sampai Dunia Maya
Nominal fantastis itu mencengangkan. Sebab, dalam dua bulan terakhir, tidak ada film yang mencatat USD 100 juta (Rp 1,316 triliun) pada akhir pekan perdana pemutaran.
Film terakhir yang mampu melampaui angka tersebut adalah Spider-Man: Homecoming yang dirilis pada 7 Juli lalu. Rilisan Marvel Studios itu mengumpulkan USD 117 juta (Rp 1,54 triliun) pada weekend pertamanya.
BACA JUGA: It Tayang Hari Ini, Sudah Siap Diteror Pennywise Si Badut?
Yang lebih bikin kagum, It meraup pendapatan tersebut dengan modal minimalis. Film besutan Andres Muschietti itu digarap dengan bujet USD 35 juta (Rp 460,7 miliar).
Bandingkan dengan Spider-Man: Homecoming yang membutuhkan dana USD 175 juta (Rp 2,304 triliun). Tentu saja, Jeff Goldstein, kepala bidang distribusi Warner Bros., puas berat.
BACA JUGA: Kesuksesan Dunkirk yang Bikin Seantero Hollywood Bingung
’’Awalnya, kami tidak mematok target tinggi. Hanya sekitar USD 30 juta–USD 40 juta (Rp 394,9 miliar–Rp 526,5 miliar) sesuai dengan bujet penggarapan,’’ jelas Goldstein kepada Variety.
’’Namun, setelah merilis trailer pertama, kami sadar proyek ini spesial. Ada yang spesial dari cerita, penggarapan film, sampai pemasarannya,’’ lanjut dia.
Angka itu juga mengantarkan It memecahkan sejumlah rekor box office. Ia mengalahkan Deadpool sebagai film dengan rating R yang berpendapatan tertinggi pada dua hari pertama pemutaran.
Juga menyalip Logan, yang sebelumnya menempati predikat film ber-rating R terlaris yang diputar di luar long weekend.
It memang punya basis fans superkuat. Setidaknya dari fans novel Stephen King dan penggemar miniserinya.
Mereka yang umumnya sudah menjadi orang tua menularkan kecintaannya (dan ketakutannya) pada si badut Pennywise kepada anak-anaknya.
’’Film itu sukses lantaran mengekspos badut, karakter yang secara universal banyak ditakuti. Efek filmnya pun masal,’’ papar Paul Dergarabedian, analis media senior comScore.
Sejak awal, It dirancang sebagai film yang terdiri atas dua bagian. Dengan penghasilan superbesar tersebut, Warner Bros makin bersemangat mengerjakan bagian keduanya (sangat mungkin akan diberi judul It: Chapter Two).
Muschietti bakal menyutradarainya. ’’Ini bukan sekuel, melainkan kelanjutan. Timeline-nya linier,’’ terang sineas yang dikenal lewat film Mama tersebut.
Di bagian kedua nanti, dia mengulas lebih banyak ’’dunia lain’’ di film tersebut. Di skrip asli Cary Fukunaga, memang disinggung portal menuju dimensi lain.
’’Di film pertama, aku ingin berfokus ke perjalanan emosi kelompok anak-anak itu. Dimensi lain mungkin akan kukenalkan di bagian kedua,’’ tutur Muschietti saat diwawancarai Yahoo Movies. (Variety/Forbes/fam/c14/na)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tajir! Spider-Man: Homecoming Melejit, Raup Triliunan di Pekan Pertama
Redaktur : Tim Redaksi