"Pensiunan" PSK Digerojok Miliaran Rupiah

Sabtu, 24 Agustus 2013 – 16:41 WIB

jpnn.com - BANYUWANGI - Duit senilai miliaran rupiah dari negara mengalir ke rekening ratusan eks pekerja seks komersial (PSK) kemarin (23/8). Setiap ''pensiunan'' PSK itu mendapat kucuran dana Rp 6,8 juta untuk modal usaha dan jaminan hidup selama tiga bulan.

Bantuan modal usaha ekonomi produktif dari Kementerian Sosial (Kemensos) senilai Rp 1,950 miliar itu diberikan lewat Bupati Abdullah Azwar Anas serta Direktur Rehabilitasi Sosial dan Tuna Sosial Kemensos Dr Sony W. Manulu di Aula Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Kapolres AKBP Nanang Masbudi dan Dandim 0825 Letkol Muslimin Fasyah juga ikut menyerahkan bantuan APBN kepada PSK yang sudah bertobat tersebut.

BACA JUGA: Panen Sorgum, Bupati Belu Berterimakasih ke Dahlan

Bantuan itu diberikan langsung dalam bentuk cash tabungan kepada setiap PSK. Perinciannya, dana Rp 5 juta digunakan untuk bantuan modal usaha ekonomi produktif dan Rp 1,8 juta untuk bantuan jaminan hidup selama tiga bulan.

Sejatinya, para mantan PSK itu menerima total bantuan Rp 7,8 juta. Hanya, Rp 1 juta tidak diberikan dalam bentuk uang cash. Tetapi, dana tersebut berupa bentuk program pendidikan wirausaha produktif.

BACA JUGA: Pesawat CN 295 TNI AU Bertambah

Karena itu, total dana bantuan yang masuk ke rekening tabungan para mantan PSK tersebut sebesar Rp 6,8 juta. Yakni, bantuan modal usaha Rp 5 juta dan bantuan jaminan hidup setelah pensiun sebagai PSK Rp 1,8 juta.

''Ini bantuan tulus dan ikhlas dari pemerintah. Karena itu, saya berharap dana bantuan ini tidak disalahgunakan, tapi digunakan sebagai modal usaha untuk menjalani hidup yang lebih baik,'' ujar Sony.

BACA JUGA: Enam Tewas Akibat Puntung Rokok

Sony menyatakan, bantuan modal usaha ekonomi produktif untuk mantan PSK merupakan realisasi dari janji Menteri Sosial Dr Salim Segap Al-Jufri saat berkunjung ke Banyuwangi beberapa waktu lalu. Saat Salim datang, bantuan itu hanya diserahkan secara simbolis.

Untuk menghindari penyimpangan, bantuan tersebut diserahkan langsung melalui rekening para PSK. ''Bantuan utuh Rp 5 juta. Tidak ada potongan apa pun,'' tegasnya.

Sony mengapreiasi Pemkab Banyuwangi yang bertekad dan serius untuk membersihkan daerahnya dari lokalisasi. Dia mengaku sudah berkeliling ke ratusan daerah di Indonesia yang memiliki lokalisasi. Banyuwangi merupakan daerah yang paling baik dalam program penghapusan lokalisasi. Tidak semua daerah memiliki kekompakan untuk menghapus lokalisasi.

Namun, hal tersebut tidak terjadi di Banyuwangi. Menurut Sony, seluruh komponen pemerintah daerah kompak. ''Bupati, DPRD, Kapolres, Dandim, dan masyarakat satu kata untuk membebaskan Banyuwangi dari lokalisasi pelacuran,'' ungkap Sony.

Karena itu, Kemensos menetapkan Banyuwangi dan Jatim sebagai daerah percontohan yang bebas dari lokalisasi pelacuran. ''Daerah lain di Indonesia nanti akan belajar banyak dari Banyuwangi, bagaimana menghapus lokalisasi,'' jelasnya. (afi/mas/c15/ami)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dikemas Ringan, Riuh Pendukung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler