Sejumlah kesenian Sunda dipentaskan. Antara lain, seni karinding, celempungan dan kacapi suling. Tak hanya itu, sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat untuk membiasakan bahasa Sunda di beberapa sudut Taman Kencana, terpampang tulisan yang isinya mengajak berbahasa Sunda.
Ketua KoTK, Mochammad Erwan, mengatakan, pementasan seni musik tradisi dan budaya Sunda rencananya akan dilangsungkan dua kali dalam sebulan, yakni minggu pertama dan minggu ketiga. “Alhamdulillah berkat dukungan dari berbagai pihak, khususnya para seniman, ini kali pertama kami manggung,” jelasnya diamini Sekretaris KoTK, Ukar Sukardi.
Pementasan KoTK kali ini format dasarnya sudah dibakukan, yakni dibuka dengan rajah, sajak Sunda dan selanjutnya seni lainnya. Seperti pencak silat dan debus, juga penampilan band lokal yang mau berpartisipasi. “Untuk pelantun Pantun Rajah dipercayakan kepada Kang Dedi, sedangkan yang membacakan Sajak Sunda tentang Pajajaran oleh Kang Dadang HP,” kata Erwan.
Ia mengakui bahwa pada penampilan perdananya, terasa kurang gereget, karena ketiadaan sound system. Hal ini, lanjutnya, karena ada prosedur yang belum selesai ditempuh, khususnya mengenai penggunaan aliran listrik.
“Sebagai warga negara yang baik, apalagi kami adalah seniman, kami tidak ingin melanggar aturan, jalan dulu aturan belakangan. Kami ingin semua perizinan beres dahulu,” kilahnya.
Pengagas KoTK, Acoen Hidayat, berharap agar pengelolaan KoTK lebih rapi dari sebelumnya, serta kesenian yang ditampilkan lebih bervariasi lagi. “Di Bogor ini banyak sanggar tari, theater, gending, padepokan silat yang bisa diikutsertakan. Bahkan bila memungkinkan kita melibatkan anak-anak sekolah untuk tampil di tempat ini,” tukasnya.(*/rur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rudyatmo Naik jika Jokowi Resmi Dilantik
Redaktur : Tim Redaksi