Penting, Deteksi Dini Jelang Pilkada

Minggu, 08 November 2015 – 13:15 WIB
Sekretaris Ditjen Polpum Kemendagri Budi Prasetyo. Foto: Analisa

jpnn.com - JAKARTA - Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Neg­eri (Ditjen Polpum Kemendagri) terus mengantisipasi terhadap kemungkinan munculnya konflik jelang pilkada serentak Desember 2015. Daerah-daerah yang dianggap rawan kerusuhan terus dipantau.

Sekretaris Ditjen Polpum Kemendagri Budi Prasetyo menjelaskan, acara Rakornas pada 12 Novomber 2015 mendatang akan dijadikan kesempatan untuk mengingatkan semua pihak mengenai pentingnya deteksi dini, guna mencegah munculnya kerusuhan.

BACA JUGA: Hai Calon Kepala Daerah Nasdem Dengar Nih Pesan Pak Surya Paloh!

"Dalam Rakornas untuk persiapan pilkada itu nantinya ada penyampaikan materi dari Kepala BIN, juga Kapolri. Antisipasi kerusuhan pilkada sudah tentu menjadi salah satu materi yang akan disampaikan. Ini agar pelaksanaan pilkada berjalan aman, lancar, sukses," ujar Budi Prasetyo, Minggu (8/11).

Budi mengingatkan pernyataan yang pernah disampaikan Direktur Jenderal Polpum Kemendagri Mayor Jenderal Soedarmo.

BACA JUGA: Ini Cara PDIP Agar Menangi 6 Pilkada Kabupaten/Kota di Bali

"Pak Dirjen pernah menyampaikan bahwa di daerah yang pilkadanya hanya diikuti dua pasangan calon, itu perlu mendapat perhatian khusus," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, Mayjen Soedarmi mengatakan, jika pasangan calon hanya ada dua, maka itu perlu mendapat perhatian khusus.

BACA JUGA: PDIP Berharap Jokowi Tangkap Sinyal DPR Soal Reshuffle

"Contoh pasangan yang ber­tarung hanya dua pasangan calon. Mereka akan head to head. Nah situasinya akan berbeda dengan misalnya kalau tiga pasangan calon. Tentu, pemantauan dan antisipas­inya berbeda," ulas Soedarmo.

Dijelaskan, jika pasangan calon hanya ada dua, maka "persaingan" yang terjadi akan mengerucut. Yakni, massa pendukung lebih terkonsentrasi ke dalam dua blok.

"Jadi dua kubu saja. Kalau yang tiga pasangan calon kan tidak begitu terkonsentrasi, justru terbagi. Hal lain yang perlu diwaspadai, misalnya sudah dua calon, tapi ada perbedaan primordialisme," ulasnya.

Soedarmo menjelaskan, faktor  primordialisme berupa kebanggaan rasa kedaerahan yang tinggi ketika hanya ada dua calon, maka itu yang harus diwaspadai. "Karena ini bisa jadi permasalahan," ujarnya. (sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Legislator Kepri Ingatkan Masyarakat Tak Terpengaruh Paham ISIS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler