jpnn.com, JAKARTA - Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Vito A Damay berbagi tips cara mengantisipasi serangan jantung.
Legenda bulu tangkis nasional Markis Kido mengalami serangan jantung saat bermain bulu tangkis pada Senin (14/6) kemarin.
BACA JUGA: Markis Kido Ingin Hidup & Matinya dengan Bermain Bulu tangkis, Sang Bunda Ungkap Kondisi Terakhir
Sebelumnya, pesepak bola Denmark Christian Eriksen (29) juga kolaps saat melakoni laga di Piala Eropa 2020.
Menurut dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) ini, langkah pertama yang harus diperhatikan, jangan mendudukkan orang yang mengalami serangan jantung.
BACA JUGA: Ternyata Christian Eriksen Sempat Mati
Namun, usahakan posisi tetap berbaring.
Vito mengatakan, membaringkan orang yang terkena serangan jantung membuat aliran darah ke otaknya lebih baik, karena posisi sejajar dengan jantung yang memompa darah.
BACA JUGA: Cegah Serangan Jantung saat Olahraga, Begini Caranya
"Kalau perlu malah kakinya diangkat 30 cm agar bisa membantu aliran balik sirkulasi darah ke jantung agar dipompa ke seluruh tubuh termasuk ke otak. Akan membantu orang yang pingsan cepat sadar penuh," ujar Vito dalam keterangannya, Selasa (15/6).
Hal lain yang harus diperhatikan, jangan memberi minum hingga benar-benar sadar dan bisa minum sendiri.
Ini penting untuk menghindari korban tersedak dan semakin berat kondisinya.
Air bisa masuk ke saluran napas karena dia tak sadar dan menelan spontan.
Jadi, tunggu dia sadar dulu lalu beri dia minum. Cara ini lebih aman.
Vito mengingatkan, saat seseorang pingsan atau hilang kesadaran mendadak, perlu membangunkannya walau tidak bisa sadar penuh, asalkan masih ada napas spontan dan nadinya berdenyut.
"Kalau henti jantung dipanggil tidak akan respons, napas spontan tidak ada atau mungkin mengorok dan denyut pun tidak teraba. maka segera lakukan CPR," katanya.
Salah satu metode CPR (cardiopulmonary resuscitation) atau RJP (?resusitasi jantung paru) yang bisa d9lakukan bila bukan seorang profesional kesehatan, pijat jantung.
Saat melakukannya, juga harus punya teknik yang benar.
Menurut Vito, awam bahkan atlet perlu paham teknik CPR yang benar.
PERKI sendiri mengadakan seminar untuk awam khusus untuk CPR.
Tujuannya, agar dapat menolong rekan atau orang di sekitar yang terkena serangan jantung atau henti jantung.
Tujuan lain, agar kasus serangan jantung yang sebenarnya bisa diselamatkan tak berujung kematian.
Bagi yang tertarik mendapatkan pengetahuan mengenai hal ini bisa menghubungi nomor (021) 57852940.
"Kemarin saya menanyakan PSSI, sekarang saya menanyakan PBSI. Mau kah kira kira kerja sama dengan PERKI untuk pelatihan basic life support awam," demikian kata Vito.
Di sisi lain, pengetahuan mengenai ciri serangan atau henti jantung yang terjadi begitu cepat juga perlu dipahami. Tetapi lebih dari itu, penting juga untuk mencegahnya jangan sampai terjadi.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang