Penting Physical Distancing! Belum Tentu Anggota Keluarga tak Bawa Virus Corona

Selasa, 24 Maret 2020 – 19:09 WIB
Warga yang mewaspadai virus corona menggunakan masker wajah saat melintasi kawasan MH. Thamrin, Jakarta, Selasa (3/3). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta kepada gubernur seluruh Indonesia untuk mengikuti imbauan pemerintah pusat untuk menangani penyebaran virus corona. Misalnya berkaitan dengan pembatasan sosial atau social distancing.

Permintaan Jokowi itu disampaikan saat rapat terbatas bersama gubernur seluruh provinsi di Indonesia dengan cara telekonferensi, Selasa (24/3).

BACA JUGA: Ganjar Pranowo: Maaf, Maaf, Maaf

Menurut Doni, Jokowi memaknai social distancing dengan physical distancing. Yakni para gubernur termasuk pejabat di daerah, untuk memastikan setiap warganya untuk menjaga jarak.

"Presiden menekankan agar physicial distancing ini bisa diartikan oleh para gubernur termasuk pejabat di daerah dengan jaga jarak, jaga jarak aman, dan disiplin untuk melaksanakannya," kata Doni dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (24/3).

BACA JUGA: Sudah Dibilang Harus Social Distancing Malah Sibuk Jualan Sabu-Sabu

Menurut Doni, urusan jaga jarak antarmanusia berlaku hingga ke taraf keluarga. Sebab, belum tentu seorang anggota keluarga bisa dipastikan aman dari virus corona.

"Di antara keluarga belum tentu semuanya negatif. Belum tentu seluruh anggota keluarga aman dan virus corona. Oleh karena itu, penjelasan yang secara terus menerus setiap saat tentang pentingnya jaga jarak dan diikuti disiplin tinggi harus menjadi priroritas," tutur Doni.

Lebih lanjut, kata Doni, Jokowi turut meminta agar gubernur melibatkan pejabat tingkat desa untuk menyukseskan imbauan tentang physical distancing. Misalnya, pemerintah provinsi turut melibatkan PKK, karang taruna, posyandu, dan relawan.

"Presiden juga tekankan kepada para Gubernur bahwa seluruh penjelasan ini harus sampai ke tingkat desa dan kelurahan dan melibatkan seluruh potensi, seperti PKK Karang taruna Posyandu, RT RW, dan relawan," papar Doni. (mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler