Pentingnya Mengenal Karakter dan Sifat Anjing Peliharaan Anda

Kamis, 06 Juli 2017 – 03:26 WIB
Monica Natalia bermain dengan Marco, anjing supermini pom peliharaannya. Anjing jenis ini sangat energik dan manja. (Allex Qomarullah/Jawa Pos/JawaPos.com)

jpnn.com - Binatang peliharaan bisa jadi sahabat yang baik. Tak hanya menurut, mereka juga bisa menjadi hiburan tersendiri kala penat melanda.

Seperti manusia, binatang peliharaan memiliki berbagai macam sifat dan karakter.

BACA JUGA: Ingin Lengan Ramping dan Kencang? Ikuti Tips Sederhana Ini

Misalnya, anjing. Ada anjing yang bisa jadi penjaga rumah, teman bermain, dan pendiam alias tak terlalu usil.

Menurut pemilik jasa penitipan hewan Lee Marvien, sebaiknya pemilik memahami karakter anjing yang dilihat dari ras atau jenisnya. Sebab, hal tersebut memengaruhi perlakuan dan latihan yang akan diberikan.

BACA JUGA: 4 Cara Membakar Kalori Bagi Anda yang Malas Olah Raga

Sesuai dengan karakternya, anjing yang suka bermain seperti jenis supermini pom, golden retriever, dan dalmatian memang seharusnya mendapatkan waktu bermain lebih banyak.

”Dia akan stres kalau si pemilik tidak punya waktu untuk bermain,” jelasnya saat ditemui di Petty Pet Pakuwon Trace Center.

BACA JUGA: Anda Depresi? Cobalah Pelihara Hewan

Seorang pencinta anjing, Monica Natalia, mengakui bahwa anjingnya yang berjenis supermini pom sangat energik dan manja.

Anjing mungil berbulu cokelat tersebut sangat peka terhadap benda-benda di sekelilingnya. Terutama benda yang mudah bergerak ketika disentuh seperti bola dan tirai.

Hal itu membuatnya harus mengamankan beberapa barang supaya tak rusak. Meski begitu, Monica tidak pernah merasa terganggu dengan tingkah polah si pemilik bulu cokelat nan halus itu.

Selain diajak bermain, anjing dengan karakter ramah dan periang tersebut senang jalan-jalan. Menurut Monica, anjingnya yang bernama Marco gampang stres.

”Mungkin karena tak pernah keluar rumah,” ucapnya.

Si Marco stres jika dipegang oleh orang yang tak dikenal. Untuk menyiasatinya, sesekali Monica mengajak Marco jalan-jalan dan mengunjungi tempat-tempat yang ramai.

Untuk menghindari stres, pemilik harus memahami benda-benda yang sudah akrab dengan anjing. Misalnya, dengan membawa mainan kesukaannya, tempat makan, atau benda lain. Dengan begitu, dia akan familier dan lebih mudah beradaptasi di lingkungan baru.

”Saya sebenarnya suka nggak tega kalau dia mulai stres sampai gemetar, bahkan nangis. Tapi, ya gimana lagi, harus dilatih,” tambahnya.

Anjing supermini pom tergolong anjing yang pintar. Walau sangat aktif, tentu diperlukan kesabaran untuk melatihnya.

Konsistensi sangat diperlukan untuk melatih anjing. Sang majikan bisa mulai melatih buang air pada umur 2–3 bulan. Caranya rutin membawa anjing ke luar rumah setiap beberapa jam sekali.

Jika anjing memang diperuntukkan peliharaan dalam rumah, majikan bisa menyediakan tempat buang air. Pada usia tersebut, anjing juga sudah mengenali majikannya dan bisa diajak bermain.

Ukurannya yang kecil kerap membuat anjing pom mengalami small dog syndrome. Sindrom tersebut disebabkan cara majikan memperlakukannya.

Anjing bisa mengalami masalah perilaku seperti temperamental, menyerang anjing lain, menggigit, dan menggonggong berlebihan.

Perilaku itu timbul karena anjing mencoba untuk memberi tahu manusia apa yang mereka inginkan. Perilaku tersebut bisa dihilangkan dengan melatihnya sejak kecil. (esa/c6/jan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Percayalah, Memelihara Hewan Lebih Baik daripada Punya Pacar


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler