Pentingnya Personal Branding di Era Transformasi Digital

Kamis, 26 Mei 2022 – 22:28 WIB
Anggota DPR Dave Akbarshah F Laksono dalam webinar bertema "Ngobrol Bareng Legislator" yang digelar Kemenkominfo, Selasa (24/5). Foto: dokumentasi Dave Laksono

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Dave Akbarshah F. Laksono mengatakan pesatnya perkembangan di dunia digital tentu mempunyai dua sisi, baik negatif maupun positif.

Karenanya, perlu kemampuan literasi digital yang mumpuni agar teknologi internet bisa digunakan secara bijaksana untuk berbagai kepentingan.

BACA JUGA: Dave Laksono: Pelatihan Literasi Digital Penting bagi UMKM

Dia mengatakan kemampuan literasi di era digital diharapkan bisa dimiliki seluruh lapisan masyarakat agar bisa beradaptasi menggunakan internet dengan bijak dan sehat. Mulai dari para pelaku UMKM, kepala daerah, legislator, hingga politisi.

"Di era transformasi digital ini, kita sangat perlu yang namanya personal branding, terutama untuk kepentingan usaha dan program kita," tutur Dave dalam webinar bertema "Ngobrol Bareng Legislator" yang digelar Kominfo, Selasa (24/5).

BACA JUGA: Polisi Tangkap Orang Ini, yang Kenal Pasti Enggak Bisa Tidur

Personal branding di bidang UMKM, kata Dave, penting dilakukan untuk mempengaruhi seseorang mengenai produk UMKM.

Selain itu juga untuk meningkatkan prestise, mendapat pengakuan, serta mencapai tujuan berupa tingginya angka penjualan.

Kendati pihak luar yang akan menilai hasil personal branding kita, katanya, namun formulasi mengenai personal branding harus tetap dilakukan dari pihak internal pelaku usaha. Maka dari itu, pentingnya memanfaatkan teknologi untuk visualisasi personal branding.

Sementara itu, di kesempatan yang sama, Semuel Abrijani Pengerapan, Dirjen APTIKA Kominfo mengatakan, masyarakat harus memanfaatkan teknologi digital dengan bijak, produktif, dan menggunakannya secara tepat.

Dia menyebut, berdasarkan data terbaru tahun 2022, pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta. Angka ini meningkat sebesar 2,1 juta pengguna dari tahun sebelumnya.

Namun sayangnya, dari skala 5, tingkat literasi digital di Indonesia berada di tingkat 3,49 yang masih dikategorikan belum baik.

Karena itu, Kominfo bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Indonesia bergerak untuk memberikan pelatihan digital yang menjadi tingkat dasar bagi seluruh lapisan masyarakat.

Pelatihan ini meliputi kecakapan digital, budaya digital, etika digital, dan juga pemahaman digital. Program ini telah berhasil menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat di Indonesia.

"Kominfo sesuai dengan arahan Pak Presiden Jokowi menjadi garda terdepan dalam percepatan era transformasi digital. Ini merupakan tugas kita bersama agar kita bisa menjadi pengguna internet yang bijak dan sehat," pungkasnya. (rhs/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler