jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 1992, Sunarti, menilai prestasi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo nol besar dalam menyelesaikan persoalan buruh di ibu kota.
Karenanya Sunarti tidak mendukung pria yang akrab disapa Jokowi itu menjadi presiden.
BACA JUGA: Prabowo Disebut Berupaya Hapus Stigma Pelanggar HAM
Menurutnya, Jokowi telah gagal membendung upaya penangguhan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang diajukan pihak perusahaan. Akibatnya, keberhasilan perjuangan buruh menaikkan UMP Rp 2,2 juta menjadi sia-sia.
"Dulu pas kita tuntut dari Rp 1,5 menjadi Rp 2,2 juta, terus dia menyepakatinya, ternyata aturan tersebut tidak diikutin oleh perusahaan. Kemudian dilakukan penangguhan," kata Sunarti di Jakarta, Kamis (1/5).
BACA JUGA: Usut Kasus JIS, Tegaskan FBI dan AFP tak Ikut Campur
Ia menilai Jokowi hanya mengumbar janji dan kemudian melupakannya begitu saja. Karenanya, Sunarti menganggap Jokowi tidak berbeda dengan para pendahulunya.
Lebih lanjut Sunarti mengaku belum mendukung calon presiden (capres) mana pun. Pasalnya, Sunarti belum melihat capres yang tulus berkomitmen mensejahterakan buruh.
BACA JUGA: Budayawan: PDIP Terancam jadi Korban Lembaga Survei
"Jangan merasa hebat dalam pelaksanaannya nihil, jangan gebyarnya sok-sokan mendukung buruh, setelah jadi dia lupa," tandasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Personil Slank Kompak Ikuti Perintah Dahlan
Redaktur : Tim Redaksi