Pentolan Forum Honorer: Siswa Stres Bukan karena Guru Gaptek

Rabu, 13 Mei 2020 – 06:46 WIB
Ilustrasi belajar di rumah. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum forum Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Non-Kategori 35 Tahun ke Atas (GTKHNK 35+) Nasrullah Mukhtar tak terima mayoritas guru di tanah air dibilang gagap teknologi (Gaptek) di tengah keharusan pembelajaran daring dalam masa pandemi Covid-19.

Sebelumnya, tudingan mayoritas guru Indonesia gaptek disampaikan pengamat dan praktisi dari CERDAS (Center for Education Regulations & Development Analysis) Indra Charismiadji.

BACA JUGA: Pengamat: Guru di Indonesia Antikritik, Maunya Gaji Besar, Kualitas Rendah

Menurut Indra, karena mayoritas guru gaptek, banyak siswa yang stres selama belajar dari rumah.

Nasrullah mengatakan, tingkat stres siswa selama belajar dari rumah bukan karena gurunya Gaptek tetapi juga dipengaruhi kondisi yang berbeda dengan mereka belajar di sekolah.

BACA JUGA: Kekurangan Guru Masalah Serius, Hasil Seleksi PPPK Dibiarkan Saja, Aneh

"Siswa stres bukan gara-gara gurunya gaptek tetapi belajar di rumah itu sendiri yang membuat anak-anak stres," kata Nasrullah kepada jpnn.com, Selasa malam (12/5).

Selama program jarak jauh (PJJ) dan belajar dari rumah, kata koseptor GTKHNK25+ ini, siswa seharusnya juga mendapat pendampingan dari orang tua.

BACA JUGA: Mulan Jameela Khawatir Ahmad Dhani Masuk Penjara Lagi

Sementara para ortu juga memiliiki keterbatasan waktu dan kemampuan.

"Orang tua tidak memiliki banyak waktu mengajarkan anak-anaknya karena profesi ortu bukan sebagai pendidik anak-anak dalam bidang ilmu pengetahuan seperti di sekolah-sekolah," ujar Nasrullah.

Dia juga tidak setuju dengan tudingan Indra Charismiadji soal mayoritas guru gaptek.

Sebab, di era teknologi sekarang banyak pekerjaan guru yang bersentuhan langsung dengan teknologi.

"Contohnya, guru dalam pembelajaran banyak menggunakan media elektronik seperti laptop misalnya," tukas Nasrullah.

Dalam proses belajar mengajar pun, mulai persiapannya saja para guru sudah menggunakan teknologi.

Begitu juga guna mendapatkan materi pendukung dan pengayaan yang diperoleh lewat sarana IT.

"Model pembelajaran banyak memerlukan IT sehingga guru secara profesionalisme harus mampu menggunakan IT," tambahnya. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler