jpnn.com - BATAM - Menelusuri sosok Gigih Rahmat Dewa, pria yang disebut sebagai kepala jaringan teroris di Batam yang telah diamankan pagi kemarin bersama lima terduga lainnya, dikenal cukup baik oleh masyarakat sekitarnya.
Alumnus Politeknik Negeri Batam jurusan Teknik Informatika ini, merupakan angkatan tahun 2011 dan wisuda tahun 2014 lalu.
BACA JUGA: Misteri Penemuan Ikan Duyung, Dua Kali Selalu di Hari Jumat
Melalui Tofaneo Dean, rekan kuliah yang satu letting dengan Gigih, dia mengatakan Gigih adalah sosok yang sama persis dengan namanya 'Gigih'.
"Dia (Gigih,red) punya semangat tinggi untuk belajar. Taat beribadah (dalam Islam)," ujar Tofaneo seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group), hari ini (6/8).
BACA JUGA: Gigih Ditangkap Densus 88, Begini Penjelasan Dosennya
Walaupun tidak berada satu kelas (Gigih kelas IF-A, Tofaneo IF-B), Tofaneo juga menceritakan kedekatannya dengan Gigih semasa di perkuliahan dulu. Sepengatahuannya, sebelum mengecap pendidikan di Politeknik Negeri Batam, Gigih sempat beberapa kali pindah universitas.
"Setau saya, sebelum ke Poltek (singkatan Politeknik) Batam dia dari universitas di Malaysia, tapi lupa dari kampus mana," sebutnya.
BACA JUGA: Horor! Di Rusun Ini Ada Penampakan Wanita Berambut Panjang
Gigih kemudian pindah ke Batam lantaran ada urusan keluarga. "Kedua orang tuanya sudah meninggal, jadi dia harus mengurus adik-adiknya yang masih sekolah di Jawa. Supaya lebih mudah komunikasi, Gigih memilih ke Batam," terang Tofaneo.
Saat kuliah di Poltek, Gigih cukup terpandang. Usianya yang terbilang cukup tua dibanding rekan satu letting-nya, lebih aktif mengikuti organisasi dalam bidang bahasa Inggris atau English Club.
"Gigih itu jago bahasa Inggris dan menonjol dalam programming terutama web," lanjut Tofaneo.
Tak heran, Gigih cukup akrab dengan salah satu dosen bidang programming, Riwinoto, yang kini sebagai kepala Program Studi (Kaprodi) Multimedia Politeknik Negeri Batam.
"Gigih sering konsultasi sama Pak Riwi. Gitu juga Pak Riwi yang sering bagi ilmu ke Gigih. Mereka saling sharing," tambahnya.
Hingga sampai ke masa tugas akhir (TA), Gigih sibuk mengurus pernikahannya dengan wanita cantik, senior Gigih di kampus. "Dia nikah jelang TA, tapi untung sama-sama wisuda dengan saya dan rekan se-letting lainnya," ucap Tofaneo.
Setelah wisuda, Tofaneo maupun Gigih tidak lagi saling berkomunikasi. "Udah lose contact aja. Lagian, Gigih sudah berkeluarga. Jadi sudah sibuk sama urusan masing-masing," ungkapnya.
Terkait penangkapan Gigih Rahmat Dewa bersama lima orang lainnya itu, Tofaneo mengaku terkejut. Ia tidak menyangka adanya keterlibatan Gigih dalam jaringan terorisme.
"Jujur saya baru tahu setelah dihubungi (Batam Pos) ini. Terkejut, gak nyangka orang yang saya kenal sangat baik, ramah, dan asyik diajak bergaul, bisa terlibat terorisme. Semoga ini masih kabar angin," harapnya. (ceu/cr15/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lantamal V Bangun Jembatan Penghubung Antar Kampung
Redaktur : Tim Redaksi