jpnn.com - Presiden Prabowo Subianto resmi mengumumkan para menteri dan wakil menteri dalam kabinet pemerintahannya yang diberi nama Kabinet Merah Putih.
Salah satu nama yang menarik perhatian ialah Profesor Stella Christie, Guru Besar di Tsinghua University China.
BACA JUGA: Sugiono jadi Sorotan Dunia
Dalam susunan anggota kabinet yang diumumkan pada Minggu malam (20/10/2024), Prabowo menugasi Prof Stella Christie menjadi Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek).
BACA JUGA: Inilah Tugas Mayor Teddy sebagai Seskab setelah 4 Tahun jadi Ajudan Prabowo
Stella merupakan salah satu anak bangsa yang cukup lama berkiprah di luar negeri yang dipanggil pulang oleh Presiden Prabowo.
Latar belakang pendidikan Prof Stella yang kuat di bidang sains kognitif, hingga pengalaman bertaraf internasional di dunia akademisi dianggap menjadi potensi besar untuk berkontribusi dalam pembangunan pendidikan di Indonesia.
BACA JUGA: Irwan Demokrat Optimistis AHY Bakal Sukses Pimpin Kemenko Baru di Pemerintahan Prabowo
Salah satu hasil penelitiannya yang populer berfokus pada bagaimana manusia belajar dan berpikir, di mana dirinya menggunakan pendekatan interdisipliner yang menggabungkan studi manusia, hewan, dan kecerdasan buatan (AI) untuk menjawab pertanyaan mendasar: “Mengapa Kita Pintar?”.
Karya-karya dari wanita kelahiran Medan 11 Januari 1979 itu juga telah dipublikasikan di berbagai jurnal ilmiah terkemuka, seperti Current Biology, Cognitive Science, Scientific Reports, hingga Journal of Cognition and Development, dan salah satunya mendapat predikat sebagai artikel terbaik pada tahun 2010.
Di samping itu, riwayat pendidikannya menjadi contoh baik yang bisa menjadi inspirasi anak bangsa. Stella Christie menempuh pendidikan dari tingkat dasar hingga menengah di SD, SMP, dan SMA Santa Ursula, Jakarta.
Dia lantas mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di Red Cross Nordic United World College, Norwegia.
Stella juga meraih beasiswa penuh dari Universitas Harvard di Fakultas Psikologi dan lulus dengan predikat magna cum laude with Highest Honors pada tahun 2004, dan kemudian melanjutkan studinya hingga tingkat doktoral di Northwestern University, dan berhasil memperoleh gelar PhD pada tahun 2010.
Kemudian dia menjadi profesor di Universitas Swarthmore, Pennsylvania, Amerika Serikat, dari 2012 hingga 2018 dan memperoleh posisi sebagai profesor dengan jabatan tetap di Tsinghua University China.
Di dunia pendidikan tinggi Indonesia, Stella bukanlah orang baru karena pernah berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk membahas bagaimana membuat ekosistem yang kreatif di dunia pendidikan tinggi pada 2020.
Dia juga memberikan kata pengantar untuk buku yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek berjudul "Kumpulan Esai tentang Memupuk Kreativitas di Indonesia".
Peran Stella dalam memperkenalkan metode pengajaran yang inovatif diyakini selaras dengan visi-misi Presiden Prabowo, yang salah satu fokus utamanya adalah peningkatan kualitas pendidikan dan pengembangan sains dan teknologi untuk mendorong kemandirian bangsa.
Dalam misi tersebut Presiden Prabowo menekankan pentingnya inovasi teknologi dalam pembangunan industri strategis serta meningkatkan peran pendidikan tinggi dalam menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan adaptif terhadap perubahan global.
Ditetapkannya Prof Stella Christie menjadi Wamdiktisaintek RI diharapkan mampu mempercepat langkah menuju negara maju berbasis inovasi.
Integrasi antara riset dan industri yang didukung oleh kebijakan yang memadai diharapkan akan mendorong kemajuan di sektor-sektor strategis, seperti teknologi digital, energi hijau, dan industri manufaktur.(ant/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam