jpnn.com, JAKARTA - Film Ben & Jody akan tayang serentak di seluruh bioskop tanah air mulai besok.
FIlm yang berasal dari intellectual property (IP) Filosofi Kopi tersebut kini berdiri sendiri dengan mengusung genre action.
BACA JUGA: Ide Film Ben & Jody Berasal dari Mendiang Glenn Fredly
Muatan aksi di film tersebut terlihat pada trailer dan poster terbaru yang dirilis hari ini.
Selain wajah garang yang diperlihatkan kedua karakter utamanya, Ben (Chicco Jerikho) dan Jody (Rio Dewanto), tampak pula dua buah pistol menghiasi poster tersebut.
BACA JUGA: KlikFilm Kembali Jadi Partner Resmi My French Film Festival
Cristian Imanuell, produser film Ben & Jody membagikan bocoran mengenai adegan aksi yang akan muncul.
“Ben & Jody itu kayak full course dinner buat action. Kalau ditanya apa saja menu full course-nya? Saya bisa bilang, semuanya ada. Mulai dari drama, berantem, tembak-tembakan hingga car chase," kata Cristian, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/1).
BACA JUGA: 3 Berita Artis Terheboh: Maria Vania Sudah Tak Bernafsu, Tante Ernie Digiring ke Hotel
Cris mengatakan bahwa pihaknya memberikan keamanan ekstra selama produksi. Salah satu dengan mendatangkan langsung ahli senjata api untuk mengamankan dan mengawasi adegan tembak-tembakan.
"Saya dan tim produksi mempunyai vendor sendiri untuk mengamankan senjata api yang digunakan. Intinya, mulai dari awal hingga akhir syuting. Semua harus tetap dalam kendali saya sebagai produser," ujar Cris.
Mengenai besarnya skala produksi, kata Cris, dia dan tim sampai membangun beberapa set yang digunakan dalam film Ben & Jody dari lahan kosong. Salah satunya adalah set Desa Wanareja.
Film produksi Visinema ini bercerita tentang Ben yang aktif membela kelompok petani untuk melawan perusahaan, menghilang. Jody sebagai sahabat setia melakukan pencarian untuk menemukan keberadaan Ben.
Perjalanan ini menghadapkan mereka petualangan yang mempertaruhkan hidup dan mati melawan gerombolak pembalak liar pimpinan Tubir (Yayan Ruhian).
Hingga akhirnya mereka dipertemukan dengan kelompok kampung adat yang membuka kembali kesempatan untuk melawan. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh