Sebenarnya, jaksa sempat membawa Ba'asyir ke hadapan majelis
BACA JUGA: Menko Kesra Lepas Tim Relawan ke Jepang
Namun dalam kesempatan itu, Ba'asyir hanya menyampaikan penolakan dan alasan keberatan dirinya menghadiri sidangBACA JUGA: Anas Minta Polisi Ungkap Peneror Pengurus PD
Ia tidak terima didakwa sebagai terorisme oleh jaksa, serta keberatan dengan pemeriksaan jarak jauh melalui teleconference terhadap saksi-saksi yang dilakukan majelis."Saya hadir bukan untuk mengikuti sidang," kata Ba'asyir kepada majelis hakim yang dipimpin Herry Swantoro itu.
Dikatakan Ba'asyir, ketidakhadiran dirinya ini merupakan masalah keyakinan
Ba'asyir menyebut bahwa latihan itu hanya sebuah persiapan perjuangan agama yang diyakini, dan menurutnya hal itu telah sesuai dengan ajaran Tuhan yang diyakininya
BACA JUGA: Sidang Penyiksa TKI Sumiati Diulang
Karena itulah, Ba'asyir beranggapan jika ia tetap bertahan dalam sidang yang menuduh dirinya serta melanggar perintah Tuhan, sama halnya merupakan pengingkaran terhadap perintah Tuhan."Saya mau meninggalkan ruang sidang, karena saya tidak berani melanggar perintah (Tuhan)," tambah Ba'asyir.
Menanggapi hal ini, Ketua Majelis Hakim menyayangkan sikap yang diambil Ba'asyir ituMeski mempersilakan (walk out), majelis menyebut bahwa justru dengan meninggalkan sidang, Ba'asyir tidak bisa melakukan pembelaan diri terhadap apa yang didakwakan jaksa"Itu hak Saudara, (untuk) mengikuti atau meninggalkan sidang," ujar Ketua Majelis, Herry Swantoro, kepada Ba'asyir.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam sidang pekan lalu Ba'asyir meninggalkan sidang setelah majelis mengusir pengacaranyaSejak saat itu, ia mengatakan tidak akan menghadiri sidang, selama jaksa tidak merubah sangkaan terorisme kepada dirinya. Jika jaksa mendakwa dengan pasal kepemilikan senjata, Ba'asyir mengaku masih mentolerirNamun dituduh sebagai teroris inilah yang membuatnya keberatan.
Ba'asyir sendiri disebut jaksa terlibat dalam pendanaan pelatihan militer bersenjata, di Aceh Besar tahun laluPolisi yang menangkap (pelatihan) saat itu, menyebut bahwa latihan tersebut merupakan persiapan aksi teror yang diklaim sebagai upaya menyerang pemerintah Indonesia(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yapto Curiga Terima Paketan Pancasila
Redaktur : Tim Redaksi