jpnn.com, GRESIK - PT Freeport Indonesia (PTFI) menggandeng Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Giri Tirta Kabupaten Gresik dalam memasok kebutuhan air untuk kegiatan operasional smelter Manyar.
Hal tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman atau MoU (memorandum of understanding) jual beli air antara PTFI dengan Perumda Giri Tirta pada Jumat (24/2).
BACA JUGA: DPR Yakin Smelter Manyar yang Dibangun Freeport Indonesia Beri Manfaat Ekonomi Bagi Jatim
Kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen PTFI untuk memprioritaskan potensi daerah, termasuk melibatkan Perumda dalam memenuhi berbagai kebutuhan pembangunan dan operasional smelter Manyar.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan PTFI selaku pihak swasta dalam mendorong perkembangan ekonomi Gresik melalui kemitraan dan pemberdayaan perusahaan daerah,” kata Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dalam pembukaan acara penandatanganan nota kesepahaman.
BACA JUGA: Pascabanjir Menerjang Area Tambang di Tembagapura, Freeport Terus Lakukan Pemulihan
Sementara itu, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan kerja sama ini bukan hanya memberikan manfaat, berupa pasokan air bagi operasi smelter Manyar.
"Namun juga akan memberikan dampak positif bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi Gresik melalui dukungan bisnis terhadap perusahaan daerah,” ujar Tony Wenas pada acara penandatanganan nota kesepahaman tersebut.
Dalam nota kesepahaman, Perumda Giri Tirta akan menyediakan kebutuhan pasokan air smelter Manyar.
Untuk dapat mengalirkan pasokan air tersebut, Perumda Giri Tirta bekerja sama dengan PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) dalam membangun jaringan pipa air menuju area smelter PTFI di Manyar.
“Kami mengapresiasi komitmen PTFI untuk merangkul para pelaku bisnis daerah untuk memenuhi berbagai kebutuhan pembangunan dan operasional smelter Manyar," kata Direktur Utama Giri Tirta Kurnia Suryandi di kesempatan yang sama.
Menurut Kurnia, kerja sama ini membantu pihaknya mengembangkan potensi PDAM Giri Tirta bagi pemenuhan kebutuhan air untuk Kabupaten Gresik.
Sebelumnya, PTFI juga telah bekerja sama dengan berbagai pelaku bisnis lokal untuk memenuhi berbagai kebutuhan aktivitas konstruksi smelter Manyar, termasuk di antaranya kebutuhan konsumsi, office supply, transportasi, tenaga kerja, dan jasa konstruksi.
Progres pembangunan smelter Manyar hingga akhir Januari 2023 telah mencapai 54,5 persen dari rencana 52,9 persen yang ditargetkan. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi