Penuhi Stok Beras Nasional, Kementan Lakukan 2 Hal Ini

Senin, 22 Maret 2021 – 13:21 WIB
Stok beras nasional. Foto: Ricardo/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah gencar mengupayakan pemenuhan stok beras nasional di beberapa wilayah, salah satunya di Sumatera Selatan.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan melalui Surat Gubernur kepada Menteri Pertanian menyatakan telah melaksanakan beberapa upaya. 

BACA JUGA: Bu Kades Asyik Begituan dengan Bawahan di Kamar, Suami Datang, Brak.. Gempar!

Di antaranya program beras aparatur sipil negara (ASN) dan peningkatan penyerapan gabah oleh Bulog.

Adapun, program beras ASN akan menyerap 5.180 ton gabah kering giling (GKG) per tahun. 

BACA JUGA: Selamatkan Lahan dari Ancaman OPT, Kementan Imbau Petani Daftar AUTP

Saat ini, Bulog telah menyerap GKG petani 20.452,5 ton atau sekitar 30 persen dari target. 

Perwakilan Bulog Sumsel Ninik Laswiati menyebut rerata Bulog membeli gabah petani sebanyak 500 ton per minggu. 

BACA JUGA: Kabar Duka, Tokoh Buruh Indonesia Muchtar Pakpahan Meninggal Dunia

Ahmad, petani penerima bantuan pemerintah mengaku bantuan mesin pengering padi (vertical dryer) sangat membantu petani untuk memperoleh pengeringan gabah yang maksimal sehingga memperpanjang umur simpan gabah.

Beberapa petani menyiasati harga gabah yang rendah dengan menahan penjualan hasil produksinya. 

Petani yang mempunyai modal menyimpan GKG akan menyimpan barang sampai harga di pasaran menguntungkan.

Sementara itu, petani yang tidak memiliki modal untuk pertanaman berikutnya serta bergantung pada penjualan GKG, diarahkan untuk memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk meminjam modal untuk pertanaman berikutnya.

“Dukungan BULOG terhadap penyerapan gabah petani tetap diperlukan untuk mengatasi harga gabah yang rendah di pasaran,” ucap Ahmad di Palembang, Senin (22/3).

Potensi panen wilayah Sumatera Selatan pada Maret-April 2021 sebesar 173.555 hektar dengan potensi produksi mencapai 863.437 ton GKG. 

Memasuki panen raya, harga jual gabah di beberapa kabupaten khususnya Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), dan Ogan Ilir mengalami penurunan.

Harga tersebut jauh di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan melalui Permendag Nomor 24 Tahun 2020.

Harga GKG pada ketiga wilayah tersebut berkisar antara Rp 3.000-Rp 3.500. (cr3/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasil Tanam di Probolinggo Rusak Terendam Lumpur, Kementan Ajak Petani Manfaatkan Asuransi


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler