jpnn.com - Penulis sekaligus penyair Amerika Serikat, Maya Angelou meninggal dunia pada Rabu (28/5) waktu setempat di kediamannya, Winston-Salem, North Carolina, Amerika Serikat. Pejuang kesetaraan gender itu wafat diusianya yang ke-86 tahun.
Kepastian meninggalnya, Angelou disampaikan sendiri oleh anaknya, Guy B. Johnson. Lewat akun facebooknya, Johnson menyebarkan kabar duka tersebut.
BACA JUGA: AS Kukuh Tempatkan Personel di Afghanistan, Taliban Siap Melawan
"Dia menjalani hidup sebagai seorang guru, aktivis, seniman dan manusia. Dia adalah seorang pahlawan untuk kesetaraan, toleransi dan perdamaian," kata Johnson seperti yang dilansir CBC, Kamis (29/5).
Angelou adalah penulis yang terkenal yang merupakan keturunan Afrika dan Amerika. Selama hidupnya, ia telah menulis lebih dari 30 judul buku. Salah satu judul buku yang paling terkenal adalah “I Know Why the Caged Bird Sings”.
BACA JUGA: Blokir Facebook, Twitter dan Instagram Siap-siap
Ia juga memenangi banyak penghargaan dan menerima penghormatan dari Penghargaan Buku Nasional atas jasa-jasanya untuk komunitas literatur.
Seperti yang dilansir Voa Indonesia, Kamis (29/5) Pada tahun 2011, ia menerima Presidential Medal of Freedom, penghargaan tertinggi untuk warga sipil. Ia juga pernah membacakan puisi untuk Presiden Bill Clinton di acara pelantikan pertamanya sebagai presiden.
BACA JUGA: Dicap Analis Kelas Teri, Snowden Mengaku Agen Rahasia Terlatih
Direktur eksekutif Lembaga Buku Nasional, Harold Augenbraum, menggambarkan Angelou sebagai simbol Amerika yang mampu menjelaskan pencapaian melalui karya seni.
“Ia lebih dari sekedar penulis autobiografi dan puisi” kata Augenbraum kepada Reuters.
“Saya pikir ia telah berhasil menggunakan menulis sebagai perantara untuk memberdayakan seseorang individu,” pungkasnya. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Serangan di Bandara, 40 Orang Tewas
Redaktur : Tim Redaksi