Gara-gara ulah seorang penumpang yang mengganggu, penerbangan maskapai Qantas tujuan London terpaksa terbang kembali ke Bandara Perth setelah dua jam lepas landas. Meski demikian para penumpang mengapresiasi tindakan kru di atas pesawat dalam menghadapi insiden ini.
Maskapai Qantas mengatakan penumpang pria yang berulah tersebut telah diserahkan ke petugas Polisi Federal Australia (AFP) begitu pesawat mereka mendarat kembali di Bandara Perth, dan penerbangan bernomor QF9 itu ditunda.
BACA JUGA: Australia Tolak Keras Upaya Jepang Legalkan Kembali Perburuan Paus Komersil
Clare Hudson, yang bepergian dalam penerbangan tersebut bersama suami dan bayinya yang baru berusia tiga bulan, menyaksikan peristiwa yang terjadi.
"Dia mengunci diri di toilet selama satu jam," katanya.
BACA JUGA: Tak Mampu Bayar Sewa Rumah di Australia? Pindah ke Adelaide atau Perth
"Lalu ketika dia keluar, pertama-tama kami mendengar beberapa teriakan, kami sekitar tiga atau empat baris di depan insiden itu terjadi.
"Kemudian dia berhadapan dengan penumpang lain dan memaki penumpang itu.
BACA JUGA: Warga Australia Kian Jujur Saat Ajukan Kredit
"Sepertinya insiden itu akan berubah menjadi tawuran. Akhirnya mereka berhasil menenangkan pria itu dan membawanya kembali ke tempat duduknya.
"Dia tampak sangat aneh dan gelisah.
"Salah satu awak kabin, salah satunya wanita, saya pikir agak kesal. Tapi bagi kami, untungnya, kami cukup jauh sehingga kami tidak merasa terancam.
" Beberapa penumpang mungkin akan sangat takut." Photo: Seorang petugas polisi menggiring seorang pria keluar dari pesawat. (Supplied: Clare Hudson)
Seorang penumpang lainnya, Christine Kohli mengatakan awak kabin meminta sejumlah penumpang untuk membantu mencoba menenangkan pria itu.
"Mereka memang meminta bantuan dari beberapa penumpang laki-laki, dan beberapa penumpang bersedia dan membantunya. Saya mengerti dia diikat di belakang pesawat."
"Saya pikir insiden itu cukup menakutkan bagi beberapa orang, salah satu penumpang yang duduk disisi saya menjadi cukup gelisah dan cukup kesal, tapi saya pikir awak pesawat luar biasa, mereka sangat mengendalikan situasi, mereka berhasil menenangkan penumpang.
"Mereka sangat, sangat mendukung. Mereka mendudukan pria itu ke belakang pesawat dengan sangat cepat. Jelas dia orang yang tidak sehat."
Penumpang Robyn Guengerich mengatakan kapten dalam penerbangan itu sangat tenang.
"Kapten pilot berkata: 'Kami sangat menyesal atas gangguan yang anda hadapi dalam penerbangan ini, pria itu sangat tidak sehat dan kini duduk di belakang pesawat dan kami disarankan untuk mengubah arah pesawat dan kembali ke Bandara Perth'."
"Semua penumpang sangat menerima keputusan itu. itu sikap yang sangat khas warga Australia sekali. Â Saya bangga dengan perilaku yang ditunjukan seluruh penumpang."
AFP mengatakan petugas menanggapi permintaan bantuan untuk penerbangan kembali ke Bandara Perth pada Sabtu malam.
Dikatakan seorang pria berusia 32 tahun telah dikeluarkan dari penerbangan dan bersikap kooperatif dalam menjawab pertanyaan polisi.
Penerbangan malam non-stop Qantas  dengan pesawat Dreamliner menuju London itu biasanya memakan waktu sekitar 17 jam.
Qantas mengatakan waktu terbang tambahan itu telah menyebabkan anggota kru harus menambah jam kerja mereka dan penerbangan itu dijadwal ulang berangkat pada pukul 12.00 waktu setempat.
Penumpang disediakan akomodasi menginap semalam di Perth.
Qantas telah meminta maaf atas ketidaknyamanan para penumpang, tetapi mengatakan bahwa maskapai mereka menerapkan pendekatan toleransi nol terhadap perilaku mengganggu di pesawatnya.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... FBI Menuduh Peretas Korea Utara Atas Serangan Siber WannaCry