Penumpang KRL Bingung Kartu Commet

Sabtu, 04 Februari 2012 – 09:32 WIB

BEKASI Penggunaan kartu Commuter Electronic Ticket (Commet) sebagai pengganti Kartu Trayek Bulanan (KTB) dan Kartu Langganan Sekolah (KLS) masih membingungkan penumpang KA di Stasiun Bekasi.

Mereka mengeluhkan penerapan kartu Commet ini membingungkan karena kurangnya sosialisasi yang dilakukan PT KAI maupun pihak stasiun.

Susilowati (25), misalnya, warga perumahan Wisma Asri Bekasi Utara ini mengaku bingung dengan penggunaan kartu Commet. ”Petugasnya tidak menerangkan secara rinci penggunaan kartu ini. Mendingan beli karcis biasa saja,” ungkap wanita yang bekerja di bilangan Jakarta Utara.

Penuturan serupa disampaikan Yogi Ginanjar (29). Sejak dua bulan terakhir warga perumahan Wismajaya Bekasi Timur Kota Bekasi ini bekerja di Jakarta dan menggunakan KRL sebagai alat transportasi.

Yogi mengaku, telah mengetahui rencana penerapan Commet melalui spanduk-spanduk yang terpasang di sejumlah stasiun dan pemberitaan di media massa. ”Saya belum paham bagaimana cara memiliki kartu Commet. Apakah ada persyaratan administrasi atau tidak,” katanya.

Pria yang bekerja di sebuah bank swasta ini berharap PT KAI melakukan sosialisasi lebih intens agar pengguna KRL yang baru, seperti dirinya, memahami cara mendapatkan dan mekanisme pemakaian kartu Commet.

Terpisah, Kepala Stasiun Besar Bekasi Eman Sulaeman mengatakan, tiket elektronik diluncurkan untuk memberi kenyamanan pada penumpang. ”Calon penumpang tidak harus ke loket. Dia bisa langsung naik dan tiket ditempelin di situ,” tuturnya sembari menunjukan pintu elektronik.

Di Stasiun Bekasi, kata Eman, hingga saat ini sudah sekitar 800 kartu yang dikeluarkan. Untuk membeli tiket elektronik para penumpang cukup menyerahkan fotokopi KTP dan membayar uang Rp258 ribu.

’’Kami disini juga terus melakukan sosialisasi sebagai upaya penerapan kartu comet yang akan diterapkan April mendatang. Sementara untuk bulan februari dan maret penerapannya masih sama seperti KTB dan KLS, cuma kartunya saja yang berbeda,” tandasnya. (mif)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Palyja Bantah Korupsi Tarif Air di DKI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler