jpnn.com, SUMATERA SELATAN - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan evaluasi LRT Sumatera Selatan (Sumsel) secara berkala pada Selasa (16/4) lalu.
Hal itu dilakukan Kemenhub agar LRT Sumsel bisa beroperasi secara optimal.
BACA JUGA: Kemenhub Lakukan Evaluasi Berkala LRT Sumsel
Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, okupansi LRT Sumsel yang masih rendah karena lintasan LRT masih tumpang tindih dan sejajar dengan angkutan umum lain.
“Itulah yang menyebabkan di satu sisi okupansi LRT masih rendah dan di sisi lain jalan Sudirman Palembang masih macet. Palembang butuh kebijakan untuk merekonstruksi lintasan-lintasan transportasi sehingga LRT dapat diandalkan sebagai angkutan utama, sementara moda-moda lain adalah supporting,” ujar Budi
BACA JUGA: Menhub Pastikan Double Track Sukabumi Rampung November 2019
Karena itu, mantan dirut AP II ini menilai LRT Sumsel tidak bisa dipisahkan dengan fasilitas kota lainnya.
"Kehadiran LRT bagaimana bisa mensubtitusi angkutan-angkutan yang ada. Jadi kami harus pastikan LRT memberikan makna terutama berkaitan berkurangnya kemacetan, dan juga bertambah baiknya udara di Palembang,” papar Budi.
BACA JUGA: Menhub: Kami akan Koordinasikan Berapa Anggarannya
Turut hadir dalam rapat evaluasi LRT Sumsel di antaranya perwakilan Ditjen Perkeretaapian, UPT Kemenhub di Sumsel, Dishub Provinsi Sumsel.
Kemudian Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Prov. Sumsel, Bappeda Prov. Sumsel, Dishub Kota Palembang, Dishub Kabupaten Banyuasin, Divre III PT KAI dan stakeholder lain yang terkait.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prasarana Perkeretaapian di Jabodetabek Sudah Usang
Redaktur & Reporter : Yessy