LONDON - Seorang pemain kriket Sri Lanka yang tengah mabuk membuat panik penumpang pesawat British Airways dari St Lucia ke London Gatwick. Pasalnya, si penumpang teler itu berusaha membuka pintu pesawat yang tengah terbang di atas ketinggian 35 ribu kaki.
Belakangan diketahui, pria yang tak disebutkan namanya itu kebelet pipis dan menyangka handle pintu yang terus dibukanya selama beberapa saat adalah lavatory alias toilet. Insiden yang terjadi di atas Samudera Atlantik, Senin (1/7) dini hari itu jelas mengagetkan 229 penumpang pesawat jenis Boeing 777 itu.
"Tiba-tiba dia datang langsung menarik dan mendorong-dorong pintu kabin," ucap saksi mata Charlene Francis seperti dikutip dari laman Daily Mail, Selasa (2/7). Karena tak berhasil dibuka, pria tinggi besar berkaus polo biru itu kemudian berteriak pada pramugari bertanya tentang letak toilet.
Pramugari tentu saja kaget lantas berlari menghampirinya menunjukan letak toilet. "Sangat menakutkan. Dia tampak sangat bingung dan mabuk," ungkap Francis yang mengaku tinggal di Willesden, London.
Akibat insiden tersebut, penerbangan yang seharusnya berlangsung selama 6 jam molor jadi 8 jam. Awak pesawat harus menenangkan penumpang bahwa ulah pemain kriket tadi tak berpengaruh pada kesalamatan perjalanan mereka.
Pihak British Airways membenarkan adanya insiden itu seraya memastikan tak mungkin pintu pesawat bisa terbuka hanya dengan dibuka dari dalam. "Terjadi insiden kecil dalam penerbangan BA2158 tujuan St Lucia ke Gatwick. Penumpang kami perkirakan sedang mabuk," ucap juru bicara British Airways. Dikatakan pula, awak pesawat cukup terlatih untuk mengantisipasi kejadian seperti itu.
Tak satupun anggota tim kriket Sri Lanka yang mau menyebut identitas pria pemabuk tadi. Selepas turun di Gatwick, mereka kemudian melanjutkan penerbangan dengan pesawat lain menuju Sri Lanka.
Informasi lain mengatakan, sebelum naik pesawat British Airways tim Sri Lanka mabuk-mabukan setelah kalah telak dari tim tak diunggulkan The West Indies dalam pertandingan Tri Nations Tour. (pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekuador Pertimbangkan Suaka Snowden
Redaktur : Tim Redaksi