jpnn.com - SURABAYA – Awal Ramadan yang berbarengan dengan libur sekolah sempat membuat Terminal Purabaya tampak sesak. Peningkatan jumlah pengguna jasa terminal itu terlihat selama akhir pekan lalu hingga Minggu (29/6). Apalagi ada sebagian umat muslim di Jawa Timur yang beribadah puasa mulai Sabtu (28/6). Karena terdapat tradisi nyekar maupun selamatan di kampung halaman, jumlah penumpang yang bepergian ke luar kota pun melonjak.
’’Jumlah penumpang yang mengalami peningkatan terbanyak adalah jurusan Jakarta,’’ ungkap Kepala UPTD Terminal Purabaya May Ronald. Liburan sekolah sejak sepekan lalu membikin bus jurusan jarak jauh menjadi pilihan warga metropolis untuk bepergian lintas provinsi. Setiap perusahaan otobus (PO) jurusan Jakarta maupun Bandung pada hari normal biasa mengoperasikan dua bus malam. Belakangan, 3–4 bus disiapkan.
BACA JUGA: Rehab Dolly Diupayakan Tahun Ini
Sementara itu, peningkatan jumlah penumpang bus antarkota dalam provinsi (AKDP) terjadi mulai Jumat sore (27/6) sampai malam. Terminal terpadat di Jatim yang pengoperasiannya diresmikan sejak 1991 tersebut diserbu pegawai kantoran maupun buruh pabrikan saat jam pulang kerja. Jumlah penumpang datang maupun pergi yang biasanya hanya 28 ribu–29 ribu orang per hari meningkat hingga 45 ribu penumpang.
Ronald memastikan bahwa penumpang jarak menengah maupun jarak dekat terangkut. Jajarannya bersama Dishub LLAJ Jatim mengoptimalkan armada selama awal Ramadan. Tingkat keterisian kursi diupayakan maksimal 100 persen. PO yang berangkat dari terminal di Bungurasih, Waru, itu belum mengeluarkan armada cadangan. ’’Peningkatan terjadi lagi selama masa angkutan Lebaran mendekati Idul Fitri nanti,’’ terangnya.
BACA JUGA: Harga Blewah Anjlok, Petani Nelangsa
Berbagai langkah dilakukan untuk mengantisipasi dampak membeludaknya pengguna jasa terminal terpadat di Jatim tersebut. Salah satunya, larangan cuti terhadap pegawai UPTD Terminal Purabaya. Larangan cuti berlaku sampai masa angkutan mudik dan balik Lebaran berakhir. UPTD di bawah Dishub Surabaya itu turut menyiagakan petugas di setiap pos di sudut area terminal.
Segala kemungkinan dapat terjadi. Sebab, terminal seluas 12 hektare di perbatasan Sidoarjo–Surabaya tersebut sedang direnovasi. Yakni, pembangunan lanjutan ruang tunggu penumpang AKDP dua lantai. ’’Semoga tidak terlalu berdampak pada kenyamanan pelayanan,’’ tutur Ronald. (sep/mas/end)
BACA JUGA: Hari Pertama Ramadan, Kota Lengang
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kades Laporkan Ketua DPRD Langkat ke KPK
Redaktur : Tim Redaksi