jpnn.com, JAKARTA - Satgas Antimafia Bola telah memanggil dua wasit yang bertugas dalam laga PSS Sleman versus Madura FC pada 8 besar Liga 2 di Stadion Maguwoharjo, Sleman (6/11). Namun, M. Reza Pahlevi dan penggantinya, Agung Setiawan, belum hadir pada panggilan pertama 27 Desember.
Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombespol Argo Yuwono menyampaikan, bukan hanya manajemen klub dan pelatih yang dipanggil, melainkan juga wasit dan panpel pertandingan. ’’Semua yang mengetahui dan mendengar akan dimintai keterangan,’’ ucapnya.
BACA JUGA: Satgas Antimafia Bola Temukan 3 Kasus Wasit Nakal
Nah, pernyataan di atas diperkuat pula oleh Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo. Menurut dia, setidaknya ada tiga pintu untuk mengorek lebih dalam kasus itu. Dari pemain, manajemen klub, dan wasit.
Dedi tidak memungkiri, dari seluruh laporan yang diterima satgas, banyak kejanggalan pertandingan yang diduga akibat buruknya kinerja wasit. ’’Namun, yang dinilai satgas layak ditindaklanjuti ada tiga kasus terkait wasit,’’ ujarnya.
BACA JUGA: Apa Kaitan Vigit Waluyo dengan PSMP dan PSS Sleman?
Meski begitu, jenderal dengan bintang satu di pundak tersebut belum mau menyebutkan pertandingan apa saja. Dia berjanji mengumumkan semuanya hari ini sekaligus menjelaskan perkembangan kasus match fixing yang ditangani satgas. ’’Tunggu saja, semua akan diberi tahu,’’ terang Dedi.
Yang jelas, secara umum untuk wasit, penyidik akan melihat prosedur penentuan wasit. ’’Siapa yang menunjuk wasit dan apa pertimbangan wasit tersebut memimpin pertandingan. Dianalisis dan assessment,’’ paparnya.
BACA JUGA: Ada Sosok Lebih Kakap dari Vigit Waluyo, Siapakah?
Ditambah keterangan saksi dan ahli, akan bisa terlihat apakah penentuan wasit itu memiliki maksud tertentu. Misalnya, menguntungkan salah satu pihak. ’’Kan semua masih dugaan. Kalau barang buktinya ditemukan, semua lanjut,’’ jelasnya.
Sementara itu, Komite Wasit PSSI belum mau berbicara secara gamblang soal siapa yang berwenang dalam penentuan dan penunjukan wasit. Komite yang dihuni Condro Kirono sebagai ketua dan Juni Rachman sebagai wakil ketua itu punya tiga anggota, yakni Purwanto, Nasrul Koto, dan Yesayas Leihitu.
Yesayas menyatakan, dirinya bersama Purwanto bertugas menyiapkan wasit. ’’Dari seleksi, kemampuan setiap wasit kami tes dan nilai,’’ ujarnya. Selanjutnya, terkait dengan penugasan, Yesayas tidak tahu secara pasti siapa yang berwenang.
Menurut dia, setiap rekomendasi wasit yang layak memimpin di Liga 1 dan 2 sepenuhnya diserahkan kepada Toshiyuki Nagi, direktur teknik wasit asal Jepang. ’’Pastinya saya nggak tahu siapa yang memutuskan,’’ kata Yesayas.
Nagi merupakan sosok wasit elite AFC yang pernah bertugas dalam ajang besar dunia seperti Piala Dunia 2014. Dalam hal ini, tugas Nagi memang memberikan penyegaran pengetahuan wasit sebelum kompetisi bergulir.
Demikian juga bagi Purwanto, anggota komite wasit lainnya. Dia sejak awal memang bertugas menyiapkan perangkat pengadil di kompetisi 2018. Lagi-lagi, keputusan siapa yang memimpin pertandingan diserahkan kepada PSSI. (han/idr/nap/c19/ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diincar Komdis PSSI, Vigit Waluyo Menyerahkan Diri ke Kejari
Redaktur & Reporter : Adek