jpnn.com - JAKARTA - Direktur Indonesian Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara menilai kebijakan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diambil pemerintah merupakan jebakan batman. Alasannya, penurunan BBM tersebut ternyata dibarengi dengan pencabutan subsidi.
"Saya bilang ini jebakan batman. Pas harga turun rakyat sih happy-happy saja, tapi di situ ada kebijakan pencabutan subsidi," kata Marwan saat dihubungi di Jakarta, Jumat (2/1/2015).
BACA JUGA: Asuransi Naik 6 Persen
Menurutnya pencabutan subsidi BBM oleh pemerintah akan menjadi bumerang ketika harga minyak dunia kembali normal diangka USD90-100/barel.
"Nah pencabutan subsidi ini kalau nanti harga minyak normal lagi di kisaran USD90-100/barel, itu harganya (premium) bisa Rp11 ribu/liter," jelasnya.
BACA JUGA: Pelindo III Kebut Teluk Lamong
Bila ini yang terjadi, maka ke depan akar terjadi masalah karena kebijakan alternatif belum siap, transportasi publik belum memadai. Begitu juga dengan kompensasi bagi rakyat kurang mampu.
Karena itu Marwan berharap kebijakan penghapusan subsidi BBM ini kembali ditinjau ulang oleh pemerintah dengan mempertimbangkan berbagai aspek. (fat/jpnn)
BACA JUGA: WIKA Suntikkan Modal Rp 150 miliar untuk Sektor Realty
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga BBM Turun, Pukul 00.38 WIB SPBU Masih Pakai Tarif Lama
Redaktur : Tim Redaksi