Penutupan Bandara Ngurah Rai Diperpanjang, sampai Kapan?

Sabtu, 11 Juli 2015 – 05:42 WIB
Gunung Raung. Foto: Jawa Pos Radar Banyuwangi

jpnn.com - DENPASAR – Aktivitas dan kehidupan warga Pulau Bali terdampak semburan abu dari puncak Gunung Raung di Bondowoso, Jawa Timur.

Angin yang meniup abu ke arah timur dan tenggara membuat pulau tujuan wisata nomor satu di dunia itu terancam terisolasi dari udara.

BACA JUGA: Diungkit Terus Kasus Lama, Gantung Diri di Pohon Nangka

Jawa Pos Radar Bali (Jawa Pos Group) melaporkan, tadi malam pukul 22.00 Waktu Indonesia Tengah (Wita), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menetapkan perpanjangan penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai hingga siang hari ini pukul 12.00.

Semula, Kemenhub memerintahkan penutupan Bandara Ngurah Rai sejak Kamis pukul 22.45 dan rencananya dibuka Jumat tadi malam (10/7) pukul 21.40.

BACA JUGA: Dampak Erupsi Gunung Raung, 152 Penumpang Gagal Terbang ke Bali

’’Dengan kondisi yang ada, terkait erupsi Gunung Raung, Bandara I Gusti Ngurah Rai closed sampai 11 Juli 2015 pukul 12.00 Wita,’’ jelas Gusti Ngurah Ardita, chief officer (CO) general manager Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, melalui pesan singkat pukul 22.00 tadi malam.

Batas waktu itu pun sangat mungkin diperpanjang jika aktivitas gunung yang kini berstatus siaga III tersebut tidak kunjung mereda.

BACA JUGA: Jadi Tersangka, Pergi Entah ke Mana

Perpanjangan penutupan Bandara Ngurah Rai tersebut dipastikan berdampak panjang. Hingga tadi malam, sudah ratusan penerbangan di Bandara Ngurah Rai terganggu gara-gara letusan Gunung Raung. Puluhan ribu calon penumpang terpaksa menjadwal ulang penerbangan mereka atau menginap setelah bandara ditutup.

General Manager Bandara Ngurah Rai Trikora Harjo mengungkapkan, berdasar catatan Angkasa Pura I, sampai kemarin petang pukul 18.00, sebanyak 43.370 penumpang gagal berangkat.

’’Para penumpang itu berasal dari 168 penerbangan domestik dan 148 penerbangan internasional yang dibatalkan,’’ jelasnya kepada Jawa Pos Radar Bali kemarin.

Dari pantauan hingga tadi malam, banyak calon penumpang yang sebagian merupakan wisatawan asing yang tetap duduk lesehan di lantai bandara, meski telah diumumkan sejak Kamis malam bahwa bandara tutup. Sudut bandara yang biasanya terlihat bersih dan lengang pun tampak padat.

Trikora mengungkapkan, abu vulkanis Gunung Raung sangat tidak aman bagi penerbangan. Sebab, ketinggian semburan abu vulkanis tersebut mencapai 20 ribu kaki. Abu itu menutupi seluruh udara Bali. Kondisi tersebut tentu cukup membahayakan bagi pesawat yang sedang terbang.

Bukan hanya itu. Pendaratan beberapa penerbangan sejak Kamis malam dialihkan ke bandara lain (divert). ’’Abu vulkanis Gunung Raung mengarah ke timur sehingga menutupi seluruh rute dari dan menuju Bali,’’ papar Trikora.

Selain Bandara Ngurah Rai Bali, Bandara Internasional Lombok, Bandara Selaparang Mataram, Bandara Blimbingsari Banyuwangi, serta Bandara Notohadinegoro di Jember ditutup. Trikora menegaskan, berdasar notice to airman (notam) yang dikeluarkan Airnav Indonesia Cabang Bali, penutupan bandara terpaksa diperpanjang karena kondisi belum memungkinkan. (san/hen/yes/wir/wan/c5/c10/kim)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Enak Tenan, Gaji ke-13 PNS Cair, Masih dapat THR


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler