Penutupan Banner Juara Lakers Bukan Pelecehan

Kamis, 14 November 2013 – 11:00 WIB
Fans Clippers. Getty Images

jpnn.com - SEJAK Oktober lalu, banner juara LA Lakers beserta jersey-jersey para legenda harus menghilang dari langit-langit Staples Arena. Tepatnya ketika LA Clippers yang juga bermarkas di sana bermain. Banyak yang mendukung, banyak pula yang tidak senang.

Dua hari beruntun Jawa Pos menyaksikan pertandingan NBA. Pada Senin waktu setempat LA Clippers melawan Minnesota Timberwolves. Lalu Selasa atau kemarin WIB (13/11), LA Lakers kontra New Orleans Pelicans. Sampai dua pertandingan itu, kebijakan Clippers untuk menutup simbol-simbol kejayaan Lakers saat mereka bemain terus dilakukan.

BACA JUGA: Hill Hebat, Henry Sangar

Fans Clippers, menyebut itu sebagai sesuatu yang patut dilakukan. Sama-sama menyewa Staples Center, mereka seharusnya bisa menampilkan identitas dan semangat Clippes di arena itu scara utuh.

"Ini juga kandang kami, jadi sudah seharusnya ketika kami bermain yang ada hanyalah banner Clippers," kata Alec Joaquin, fans Clippers berusia 12 tahun Senin lalu waktu setempat.

BACA JUGA: Diskriminasi Gender Federasi Sepak Bola Swedia

Lain halnya Dayton Jaxon. Fans Lakers asal Mexico City, Meksiko itu cukup marah dengan keputusan Clippers. Bagi dia, itu adalah bentuk ketidakhormatan terhadap sejarah panjang Lakers yang telah merebut gelar juara sebanyak 16 kali.
        
"Mereka (Clippers, Red) itu siapa. Mereka tidak berhak mereka melakukannya. Kalau mau ya harus cepat juara," tandas Jaxon.

James Goldstein, fans paling setia NBA memberikan penilaian berbeda. Menurut desainer dan ahli interior kenamaan di Los Angeles itu, penutupan banner juara Lakers adalah sesuatu yang sah-sah dilakukan.

BACA JUGA: Carrick Absen Sampai Natal

"Ini keputusan yang sama-sama menguntungkan," serunya.

Menurut Goldstein, Clippers memiliki hak untuk bemain di kandang sendiri tanpa gangguan branding tim lain. "Sebaliknya, apa gunanya banner Lakers dipajang saat Clippers bermain. Toh mereka tidak akan mendapatkan apa-apa dengan pemasangan temporer itu," kata Goldstein.

Goldstein adalah orang-orang yang benar-benar gila NBA. Dalam satu musim dia bisa menyaksikan pertandingan NBA sebanyak lebih dari 100 laga. "Dalam setahun, saya bisa menghabiskan USD 400 ribu untuk menonton laga. Saya bukannya fans Lakers maupun Clippers, yang jelas penutupan banner juara itu akan membawa kebaikan pada dua tim," papar pria yang selalu yang selalu mengenakan busanya nyentrik itu. (ang)

BACA ARTIKEL LAINNYA... McLaren Pilih Magnussen Gantikan Perez


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler