Penyakit Misterius Resahkan Warga Vietnam

Sabtu, 21 April 2012 – 18:01 WIB

HANOI  - Sebuah penyakit misterius telah menewaskan 19 orang dan membuat 171 orang lainnya terbaring lemah di sebuah daerah tertinggal di Vietnam bagian selatan. Untuk mengetahui penyebab penyakit tersebut, pemerintah negara anggota ASEAN tersebut dikabarkan telah meminta bantuan para ahli dari organisasi kesehatan internasional, WHO.

Seorang pejabat pemerintahan Distrik Ba To di Provinsi Qang Nai,  Le Han Phong, mengatakan bahwa infeksi penyakit tersebut umumnya menyerang anak-anak dan kalangan usia muda. Pada awalnya penderita akan mengalami gejala demam, kehilangan nafsu makan dan menderita ruam di sekujur tangan dan kaki sebelum mengalami efek yang jauh lebih berbahaya lagi, ucap pria yang bernama
 
Menurut Phong, pasien yang terlambat mendapat perawatan dokter atas gejala awal yang diderita biasanya akan mengalami masalah pada hati sebelum akhirnya menderita kegagalan organ. Saat ini hampir 100 orang warga masih berada di rumah sakit dan 10 orang di antaranya sudah dalam kondisi kritis.
 
Phong menambahkan, perawatan terhadap pasien penderita penyakit tersebut bisa efektif bila gejalanya bisa cepat terdeteksi. "Tapi 29 orang pasien telah kembali terjangkit penyakit tersebut walau sebenarnya telah dianggap sembuh," ucap Pong seperti dikutip AP, Jumat (20/4).

Dikatakannya pula,  Kementerian Kesehatan Vietnam telah menghubungi WHO dan Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat –lembaga federal di bawah Kemenkes AS- untuk menyeliki penyebab penyakit tersebut.  
 
Penyakit misterius ini pertama kali terdeteksi bulan April tahun sebelum mulai hilang dengan sendirinya di penghujung tahun 2011.  Sayangnya kasus infeksi penyakit ini kembali muncul sejak bulan lalu dan mengakibatkan 68 infeksi serta 8 kematian dalam periode antara 27 Maret dan 5 April, kata Phing. Umumnya para penderita merupakan warga desa Ba Dien, salah satu desa termiskin di provinsi Qang Nai.(AP/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berlusconi Hadiri Sidang Skandal Seks


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler