jpnn.com - Penyakit Parkinson telah lama dianggap sebagai penyakit otak, tetapi sebuah penelitian menemukan bahwa penyakit ini mungkin dimulai di usus khususnya di usus buntu, sebuah organ kecil yang terletak di dekat usus besar.
Dengan menggunakan pencatatan kesehatan di Swedia dan Amerika Serikat, para peneliti menemukan bahwa mereka yang usus buntunya diangkat pada masa awal dewasa, umumnya memiliki risiko mengembangkan gangguan neurodegenerative yang tidak bisa disembuhkan hingga 19 persen, menurut studi dalam jurnal Science Translational Medicine.
BACA JUGA: Gejala Usus Buntu yang Perlu Anda Ketahui
Di daerah pedesaan Swedia, di mana orang-orang mungkin lebih sering terpapar pestisida - yang telah terbukti memainkan peran dalam Parkinson - efeknya bahkan lebih besar.
"Di antara orang-orang yang mengembangkan penyakit Parkinson, kami menemukan bahwa usia onset operasi usus buntu rata-rata 3,6 tahun," kata penulis studi, Viviane Labrie, asisten profesor di Van Andel Research Institute di Michigan, seperti dilansir laman MSN, Kamis (24/1).
BACA JUGA: Makan Ikan Bisa Mencegah Penyakit Parkinson?
"Studi kami menunjukkan bahwa usus buntu mungkin memainkan peran dalam kejadian awal atau inisiasi penyakit Parkinson," jelas Labrie.
Parkinson memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Beberapa selebriti yang menderita penyakit ini termasuk aktor Michael J. Fox dan Alan Alda, penyanyi Neil Diamond dan almarhum petinju Muhammad Ali.
BACA JUGA: Kenali Tanda-tanda Anda Mengalami Usus Buntu
Seringkali, apendiks/usus buntu dianggap sebagai organ yang tidak berguna.
Tetapi peneliti ini mengatakan bahwa usus buntu adalah tempat penyimpanan bakteri usus, terkait dengan respon imun dan tampaknya menjadi tempat berkumpul protein kunci yang terlibat dalam Parkinson, yang dikenal sebagai alpha-synuclein.
Mengetahui bahwa orang-orang dengan Parkinson juga menderita gangguan pencernaan seperti sembelit setidaknya 10 tahun sebelum timbulnya gejala seperti tremor, kekakuan dan keseimbangan yang buruk, para peneliti memutuskan untuk melihat lebih dekat pada apendiks dan perannya dalam pengembangan Parkinson.
Peneliti menemukan bahwa hampir setiap orang memiliki tanda-tanda hadirnya alpha-synuclein yang menggumpal di apendiks mereka.
Tetapi tidak semua orang akan mengembangkan Parkinson, karena alasan yang masih belum dipahami dengan baik.
"Kami berpikir bahwa dalam kejadian langka, jika (alpha-synuclein) lolos dari usus buntu dan memasuki otak, maka hal ini bisa menyebabkan penyakit Parkinson," tambah Labrie.
Faktanya, alpha-synuclein adalah protein yang tidak suka tinggal diam dan bisa bergerak dari neuron satu ke neuron yang lain.
Percobaan telah menunjukkan protein bisa melakukan perjalanan ke saraf yang menghubungkan saluran pencernaan ke otak.
"Jika masuk ke otak, alpha-synuclein bisa menyebar dan memiliki efek neurotoksik yang akhirnya bisa menyebabkan penyakit Parkinson," jelas Labrie.
Para peneliti mengatakan mungkin bahwa suatu hari nanti, terapi obat bisa dikembangkan untuk mengurangi akumulasi protein di usus buntu, sehingga bisa menurunkan risiko Parkinson.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasihan Nurul, Ususnya Keluar setelah Operasi
Redaktur & Reporter : Fany