jpnn.com - JAKARTA - Penyalahgunaan narkotikan dan obat terlarang (Narkoba) terus meningkat di Indonesia. Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan terjadinya peningkatan ini karena pasien yang ketergantungan dengan barang haram itu tak mau direhabilitasi.
Kabag Humas BNN Kombes Pol Sumirat Dwiyanto menagtakan dari empat juta penyalahguna narkoba di Indonesia hanya sebagian kecil saja yang mau direhabilitasi.
BACA JUGA: Warga Indonesia Dihimbau Tidak Kunjungi Mesir
"Tahun ini, baru 18 ribu penyalahguna yang mau direhab. Ini sangat kecil dibanding dengan total penyalahguna di Indonesia. Hanya sekitar 0,4 persen saja yang direhab," kata Sumirat di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (24/7).
Ia mengatakan, hal ini dikarenakan banyak informasi yang tidak benar yang didapatkan penyalahguna sehingga tidak mau direhabilitasi. "Seperti akan ditangkap, malu, kurang informasi dan faktor-faktor lainnya. Padahal semua itu tidak benar," katanya.
BACA JUGA: Brimob Serbu Markas Sabhara Polda Jateng, Enam Luka
Sumirat menambahkan, untuk tahun 2013, ada dua persen peningkatan penyalahguna narkoba. Sehingga sangat diperlukan kerjasama semua pihak dalam menekan penyalahgunaan narkoba.
"Peningkatan penyalahgunaan narkoba saat ini sangat mengkhawatirkan. Apalagi, kemungkinan tahun depan bisa meningkat hingga lima persen, bahkan bisa meningkat lebih tinggi lagi, jika kita tidak menekannya," tutup Sumirat. (ian/jpnn)
BACA JUGA: Ruhut: FPI Serang SBY demi Rating
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilpres 2014 Momentum Kemenangan PDIP
Redaktur : Tim Redaksi