Pristono menegaskan, armada bus hibah dari Pemprov DKI itu tidak akan diserahkan begitu saja ke pengelola Kopaja atau Metro Mini secara cuma-cuma.
Mekanismenya, bus disalurkan ke perusahaan BUMD yang bergerak di bidang transportasi. Sehingga, lanjutnya, kepemilikan bus tersebut masih berada di tangan pemprov.
"Waktu busnya ada, diserahkan tidak langsung ke Metro Mini atau Kopaja tapi ke BUMD, bisa lewat PPD atau Rataks (Radio Taksi)," kata Pristono kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/11).
Ia menambahkan, pengadaan bus hibah menjadi tanggung jawab Pemprov DKI. Sarana prasarana berupa depo bus akan ditangani oleh BUMD. Sedangkan manajemen Metro Mini dan Kopaja akan diurus oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
"Tanggung jawab saya selaku dishub harus merapihkan lagi manajemen Metro Mini dan Kopaja. Sampai saat ini kan Metro Mini tidak ada manajemen yang jelas dan Kopaja itu masih pakai manajemen lama," terangnya.
Pristono belum berani menargetkan kapan program bus hibah ini akan terealisasi. Pasalnya, Pemprov DKI masih menunggu persetujuan DPRD DKI untuk pelaksanaan hibah tersebut.
"Itu ranahnya DPRD, saya enggak tahu sudah disetujui apa belum, kan perlu hitam di atas putih setiap putusannya," pungkas anak buah Gubernur Jokowi ini. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asyik Teleponan, Tewas Tersambar Kereta
Redaktur : Tim Redaksi